Mata uang Garuda pagi ini keok 0,3%

JAKARTA. Mata uang Garuda pagi ini (26/1) mencatatkan pelemahan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,3% menjadi 13.912 per dollar AS.

Sekadar perbandingan, kemarin, posisi rupiah ditutup pada posisi 13.863 per dollar.

Pelemahan juga terlihat pada rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Hari ini, kurs Jisdor rupiah berada do level 13.904 dari posisi kemarin di level 13.844 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menilai, rupiah terimbas pelemahan euro. Pada akhir pekan lalu, Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi menyalakan sinyal kemungkinan penambahan stimulus pada Maret mendatang untuk menggenjot perekonomian Eropa.

Nah, pelemahan euro menguntungkan posisi dollar AS, sehingga efeknya negatif bagi rupiah. Apalagi, para pelaku pasar sedang mengantisipasi kebijakan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC di pertengahan pekan ini.

“Selagi mengantisipasi FOMC, pelaku pasar akan cenderung mengumpulkan dollar, sehingga rupiah bakal tertekan,” jelasnya. Makanya Arya menduga, Selasa (26/1), rupiah masih akan cenderung melemah, meskipun pergerakannya terbatas.

Sentimen penggerak berasal dari eksternal, yaitu antisipasi rapat FOMC. Namun, jika pasar China dan regional Asia stabil, bisa menjadi sentimen yang menjaga rupiah, sehingga tidak jatuh signifikan. Prediksinya, rupiah akan bergerak di antara Rp 13.800-Rp 13.900 per dollar AS.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*