Masih Jatuh, Harga Minyak Bertahan di Bawah US$ 37/Barel

Singapura -Harga minyak produksi Amerika Serikat (AS) masih tetap bertahan rendah, mendekati tingkat terendahnya di 2009. Kondisi tersebut akibat banyaknya pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.

Pada hari ini di pasar Asia, harga kontrak minyak AS US$ 36,67 per barel, turun 9 sen dari penutupan kemarin. Angka ini tipis di atas harga terendah US$ 36,38 per barel yang disentuh kemarin. Sejak awal bulan ini, harga minyak tersebut telah turun 13%.

Ini karena meningkatnya produksi minyak dunia. Setiap hari ada kelebihan pasokan minyak sebesar 500.000 hingga 2 juta barel, dibandingkan besaran permintaan dunia.

Saat ini, Irak menjadi pemasok minyak terbesar dunia, dengan jumlah produksi sekitar 4,3 juta barel per hari. Jumlah ini cukup untuk memenuhi permintaan untuk India.

“Perhatian besar adalah kepada melimpahnya pasokan, setelah data OPEC menunjukkan angka produksi minyak anggotanya naik 230.000 barel per hari menjadi 31,7 juta barel per hari. Ini yang tertinggi sejak April 2012,” demikian riset ANZ, dilansir dari Reuters, Jumat (11/12/2015).

Kondisi ini akan membuat harga minyak terus tertekan dalam jangka pendek.

Selain itu, pasokan minyak juga makin melimpah karena banyaknya pasokan shale oil dari AS. Harga gas bumi juga disebutkan ikut tertekan.

Harga gas bumi produksi AS turun di bawah US$ 2 untuk tiap MBTU.

(dnl/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*