Market Outlook May 8-12, 2017

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau dalam konsolidasi, sempat terkoreksi lalu menanjak lagi oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga secara mingguan bursa ditutup stabil sedikit terkoreksi ke level 5,683.38.

Untuk minggu berikutnya (8-12 Mei), IHSG nampaknya sedang dalam konsolidasi tetapi punya potensi menanjak dengan melihat indikasi dari pergerakan bursa regional. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5726 dan 5770, sedangkan support di level 5577 dan kemudian 5486.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat masih stabil dengan sedikit koreksi di pasar tertopang data fundamental pertumbuhan ekonomi Indonesia, di mana secara mingguan rupiah sedikit melemah di level 13,325. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,365 dan 13,420, sementara support di level 13,260 dan 13,243.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika:berupa rilis data Crude Oil Inventories pada Rabu malam; berikutnya data tenaga kerja Unemployment Claims dan PPI m/m pada Kamis malam; diikuti dengan rilis Core CPI m/m, Core Retail Sales m/m dan Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing Production m/m Inggris, MPC Official Bank Rate Votes dan pengumuman Official Bank Rate BOE pada Kamis sore yang diperkirakan masih bertahan di level 0.25%; selanjutnya German Prelim GDP q/q pada Jumat sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa pengumuman RBNZ Rate Statement pada Kamis subuh yang diperkirakan bertahan di level 1.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar melemah tertekan oleh penguatan euro dengan perkembangan politik di Perancis, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau turun ke level 98.56.

EURUSD, naik pada posisi 6.5 bulan tertingginya ke level 1.0997. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0820 dan 1.0568 sementara resistance pada 1.1050 dan kemudian 1.1300.

GBPUSD,  minggu lalu terpantau Poundsterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.2980 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2965 dan kemudian 1.3121, sedangkan support pada 1.2755 dan 1.2364.

USDJPY,  minggu lalu berakhir menguat ke level 112.58. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.62 dan 118.60, serta support pada 108.12 serta level 107.77.

AUDUSD, aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7419. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7350 dan 0.7288, sementara resistance level di 0.7609 dan 0.7778.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum agak mixed dengan kawasan China agak tertekan oleh pelemahan data ekonomi China kembali sementara investor terus concern dengan perkembangan situasi di di Semenanjung Korea. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 19,430. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19675 dan 20045, sementara support pada level 18200 dan lalu 17340. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir agak melmah sekitar level 24476. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24725 dan 24925, sementara support di  23723 dan 21220.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat walaupun secara terbatas terangkat sebagian oleh data tenaga kerja yang membaik di Amerika, sementara S&P dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi barunya. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat tipis ke level 20917.20, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 21069 dan 21167, sementara support di level 20344 dan 19768. Index S&P 500 minggu lalu menguat mencetak rekor baru ke level 2392.62, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2398 dan 2400, sementara support pada level 2301 dan 2248.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau dalam koreksi di tengah turunnya harga komoditas minyak, sehingga berakhir dalam harga emas dunia terkoreksi ke level $1228.45 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1295 dan berikut $1337, serta support pada $1225 dan $1195. Di Indonesia, harga emas terpantau melemah ke level Rp527,431.

Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Dari resesi ekonomi yang lambat di kawasan Eropa, China yang menurun pertumbuhan industrinya, Amerika yang sedang berupaya menggeliat, dan seterusnya. Itu yang ramai terjadi dalam pasar financial global. Kalau Anda tidak punya waktu banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengertikan pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terima kasih telah bersama kami karena mengingat kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*