Market Outlook 7 – 11 November 2016

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau melemah oleh sentimen negatif bursa global yang menguatirkan hasil pemilu di AS dan kekuatiran akan demo 4 November, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah ke level 5,362.66.

Untuk minggu berikutnya (7-11 November), IHSG akan menunggu signal dari bursa global terkait juga dengan pelaksanaan pemilu di AS. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5482 dan 5526, sedangkan support di level  5275 dan kemudian 5128.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat melemah dengan kekuatiran pasar akan demo di Jumat akhir pekan, di mana secara mingguan rupiah melemah ke level 13,109. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,165 dan 13,232, sementara support di level 13,000 dan 12,926.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: akan diwarnai dengan hari Presidential Election sepanjang Selasa; berupa rilis data Crude Oil Inventories pada Rabu malam; disambung dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; diakhiri dengan rilis Prelim UoM Consumer Sentiment  pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing Production m/m Inggris pada Selasa sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Trade Balance China pada Selasa pagi; disambung dengan pengumuman RBNZ Rate Statement (Selandia Baru) pada Kamis pagi yang diperkiran turun dari level 2.00% ke 1.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat tergelincir menjelang pemilu di AS yang diwarnai dengan ketidakjelasan situasi dan menimbulkan kekuatiran pasar, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau turun ke level 96.910.

EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau naik ke level 1.1138. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0850 dan 1.0775 sementara resistance pada 1.1280 dan kemudian 1.1370.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat naik ke level 1.2513 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.2000, sedangkan resistance pada 1.2785 dan 1.3445.

USDJPY,  minggu lalu berakhir melemah ke level 103.00. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 105.70 dan 107.55, serta support pada 99.55 serta level 96.57.

AUDUSD, aussie dollar terpantau melemah terbatas ke level 0.7678. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7405 dan 0.7285, sementara resistance level di 0.7765 dan 0.7850.

Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah terpicu oleh kekuatiran akan hasil pemilu di AS dengan adanya investigasi FBI atas email-nya Clinton. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami pelemahan ke level 16,905. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 17460 dan 17620, sementara support pada level 16725 dan lalu 16285. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 22642. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24365 dan 25660, sementara support di 22335 dan 21715.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau tergerus oleh investor yang concern terhadap hasil pemilu di AS dan menarik diri dari pasar, sehingga index S&P sampai loss dalam sembilan (9) sesi, yang terpanjang dalam hampir 36 tahun terakhir. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 17888.63, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 18270 dan 18667, sementara support di level 17710 dan 17060. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 2079.52 dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2153 dan 2194, sementara support pada level 2073 dan 2046.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat kali ini di akhir pekan oleh berita FBI akan mengkaji ulang email dari Hillary Clinton yang menaikkan risiko pasar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang menguat ke level $1304.15 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1345 dan berikut $1376, serta support pada $1260 dan $1240. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat juga ke level Rp534,667.

Dinamika harga instrumen investasi bergerak begitu aktif, bahkan selama 24 jam dalam 5 sampai 6 hari perdagangan. Buat banyak investor retail lokal tidak mungkin untuk terus memantau pergerakan harga secara non-stop. Dalam situasi seperti ini, akan terasa manfaat dari online trading system. Inilah sistem investasi di mana kita dapat pasang order terlebih dahulu, bahkan dengan programming yang telah ditentukan sebelumnya. Begitu banyak metode dan teknik untuk trading profit. Kalau Anda mau belajar lebih jauh, ikuti terus Vibiznews.com. Semua serba investasi ada di sini. Mari, terus maju bersama Vibiznews.com untuk keuntungan investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*