Market Outlook 3 – 6 January 2017

Minggu lalu –akhir tahun- bursa pasar modal di Indonesia terpantau menguat cukup signifikan untuk memberikan penutupan tahun yang manis berupa keuntungan 15.32% selama tahun 2016 dan merupakan yang tertinggi kedua di kawasan Asia Pasifik, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat ke level 5,296.71.

Untuk minggu berikutnya (3-6 Januari 2017), di tahun baru ini IHSG mungkin saja diawali dulu dengan aksi profit taking, sembari melihat sentimen dari bursa regional. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5375 dan 5490, sedangkan support di level 5022 dan kemudian 4970.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat melemah terbatas di antara dollar yang masih kuat di pasar global, di mana secara mingguan rupiah agak melemah ke level 13,468. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,520 dan 13,615, sementara support di level 13,275 dan 13,160.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika:berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Selasa malam; diikuti dengan rilis FOMC Meeting Minutes pada Rabu malam; disambung dengan data tenaga kerja ADP Non-Farm Employment Change, Unemployment Claims,  ISM Non-Manufacturing PMI, serta Crude Oil Inventories pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malam yang selalu menjadi perhatian pasar.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Selasa malam.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Caixin Manufacturing PMI China pada Senin pagi.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terkoreksi dari posisi level 14 tahun tertingginya oleh aksi ambil untung investor currency, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau tertahan ke level 102.350.

EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau menguat ke level 1.0525. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0350 dan 1.0342 sementara resistance pada 1.0670 dan kemudian 1.0875.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat naik ke level 1.2324 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2014 dan kemudian 1.2000, sedangkan resistance pada 1.2785 dan 1.3445.

USDJPY,  minggu lalu berakhir melemah ke level 116.88. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 120.02 dan 123.79, serta support pada 114.75 serta level 111.25.

AUDUSD, aussie dollar terpantau terpantau menguat ke level 0.7216. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7160 dan 0.7145, sementara resistance level di 0.7313 dan 0.7525.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed dengan bias melemah oleh penguatan yen dan bursa Dow Jones yang gagal menutup tahun di level psikologis 2000. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 19,114. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20045 dan 20660, sementara support pada level 18210 dan lalu 17325. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 22000. Minggu ini akan berada antara level resistance di 23077 dan 23620, sementara support di  21220 dan 20990.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau tergerus dari posisi rekor sepanjang masanya oleh tekanan profit taking dengan data ekonomi yang mixed sehingga Dow Jones gagal menutup tahun di level 20000. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 19689.46, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 19983 dan 20000, sementara support di level 19085 dan 18545. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 2212.88, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2277 dan 2300, sementara support pada level 2175 dan 2150.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau agak rebound dari posisi 10.5 bulan terendahnya oleh terkoreksinya mata uang dollar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia naik sedikit ke level $1150.75 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1180 dan berikut $1200, serta support pada $1122 dan $1070. Di Indonesia, harga emas terpantau juga menguat ke level Rp499,554.

Sepanjang tahun 2016 kita telah melihat pasar yang bergejolak. Pertumbuhan ekonomi dunia terpantau melemah dengan tekanan yang datang dari China dan Eropa. Sementara Amerika tampil dengan data pemulihan ekonomi yang lebih baik. Tahun 2017 ini kelihatannya masih akan melanjutkan dinamika dan gejolak yang terjadi di tahun sebelumnya. Situasi tekanan ekonomi global masih ada, tetapi harapan recovery juga telah tampil. Kalau di pasar investasi itu, krisis ataupun recovery bisa menguntungkan tetapi bisa juga merugikan. Yang penting pemilihan instrument investasinya tepat dan pada timing yang pas pula. Dengan demikian, apapun situasi dunia di tahun 2017 yang baru ini, akan selalu ada peluang investasi. Anda hanya butuh partner saja yang dapat dipercaya. Tidak salah bila telah memilih vibiznews, partner sukses investasi Anda. Dengan ini, kepada semua pembaca disampaikan “Selamat Tahun Baru 2017” untuk menyongsong era baru yang membawa keuntungan.

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*