Market Outlook 27 Februari – 3 Maret 2017

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih konsolidasi sementara pergerakan bursa kawasan juga bergerak terbatas, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat tipis saja ke level 5,385.91. Untuk minggu berikutnya (27 Februari – 3 Maret), IHSG nampaknya di antara fase konsolidasi berpeluang melewati 5400 menuju resistant terdekat. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5420 dan 5490, sedangkan support di level 5294 dan kemudian 5228.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat cenderung stabil di tengah pergerakan dollar yang juga terbatas di pasar global, di mana secara mingguan rupiah melemah tipis saja ke level 13,327. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,520 dan 13,615, sementara support di level 13,255 dan 13,160.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika:berupa rilis data Core Durable Goods Orders m/m pada Senin malam; diikuti dengan rilis Prelim GDP q/q dan CB Consumer Confidence pada Selasa malam; kemudian data Crude Oil Inventories dan ISM Manufacturing PMI pada Rabu malam; dilanjutkan dengan  data tenaga kerja Unemployment Claims; diakhiri dengan pidato Fed Chair Yellen pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Rabu sore; disambung dengan rilis Construction PMI Inggris pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Caixin Manufacturing PMI China pada Rabu pagi

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar dalam konsolidasi dengan keraguan investor akan terlaksananya secara cepat atas reformasi perpajakan Trump, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau naik tipis ke level 101.100.

EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau turun terbatas ke level 1.0560. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0492 dan 1.0340 sementara resistance pada 1.0825 dan kemudian 1.1300.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat stabil sekitar level 1.2456 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2253 dan kemudian 1.2014, sedangkan resistance pada 1.2705 dan 1.3445.

USDJPY,  minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 112.08. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.62 dan 118.60, serta support pada 111.58 serta level 111.35.

AUDUSD, aussie dollar terpantau menguat terbatas ke level 0.7676. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7510 dan 0.7288, sementara resistance level di 0.7778 dan 0.7835.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah oleh terbatasnya data penggerak pasar serta isyu skandal korupsi di perusahaan raksasa Samsung yang menekan pasar. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah tipis ke level 19,250. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 19615 dan 20045, sementara support pada level 18220 dan lalu 17340. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 23965. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24200 dan 24365, sementara support di  23615 dan 21220.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau kembali masih mencetak rekor tertingginya yang membuat Dow membukukan rally di minggunya yang ke-11 dan merupakan win-streak terpanjangnya sejak 1992. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat ke level 20687.94, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 20780 dan 21200, sementara support di level 20325 dan 19768. Index S&P 500 minggu lalu agak terkoreksi ke level 2338.91, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2370 dan 2470, sementara support pada level 2315 dan 2248.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menanjak lagi ke posisi 3.5 bulan tertingginya oleh situasi politik yang kurang jelas dan konsolidasi mata uang dollar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia naik tipis ke level $1256.73 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1292 dan berikut $1337, serta support pada $1226 dan $1180. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat ke level Rp540,247.

Berita dari bursa asset investasi di kawasan Asia, Eropa dan Amerika kerap kali memengaruhi pasang surutnya pasar investasi. Satu saat sepertinya memberi harapan, pada kesempatan lain memutuskan ekspektasinya. Sangat tidak menentu. Kita tidak menyalahkan pasar atas hal tersebut. Pasar tidak pernah salah. Kita, sebagai investor, yang harus mengerti siapa pasar, apa perilakunya, serta bagaimana penyebabnya. Vibiznews.com dapat menjadi pendukung bagi Anda untuk memahami pasar investasi lebih baik. Bagi Anda kami selalu hadir mendampingi. Saat ini, kami sampaikan terimakasih kepada para members yang telah bersama terus dengan kami, partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

By Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*