Mari Mengenal Strategi Pop And Stop

selama trading seringkali kita berada dalam situasi yang sama yaitu menunggu chart untuk breakout. Bergelut dengan kisaran harga yang ketat, membuat kita harus bersabar menantikan datangnya breakout tersebut. Biasanya harga beristirahat dari jarak yang berhimpitan dengan pergerakan yang liar dalam satu arah atau yang lain, dari sana kita bisa mendapat keuntungan dengan mendapatkan profit di pasar yang bergerak lebih awal.

Seringkali yang terjadi dari situasi ini adalah ternyata harga menjauh dari perkiraan harga kita. Ketika kita melihatnya,  harga sudah melesat jauh dari harga yang kita prediksi. Dari sana kita akan berpikir untuk mengambil posisi yang lebih besar lagi.

Namun setelah itu kita tergoda dalam mengejar harga ketika ada perubahan breakout dalam trading. Konsekuensinya adalah kita akan mendapat bencana dari pengejaran tersebut. Setelah kita putuskan untuk terjun ke posisi yang berlangsung dan menontonnya, namun secara perlahan-lahan keadaan berbalik arah dan membawa kita kedalam kerugian.

Kita semua memang ingin trading di setiap momen yang memungkinkan, tapi bagi sebagian besar trader, hal itu adalah sulit. Karena itu strategi berikut ini adalah saran bagi mereka yang ingin mencoba trading saat breakout. Dalam strategi ini kita akan membangun keamanan dalam trading di saat breakout dengan cara menggabungkan strategi Price Action dengan pola penolakan Bar Candlestick.

1

Dari gambar diatas tersebut, menunjukkan harga breakout dari kisaran awal sesi trading. Terjadinya harga break keatas bisa terjadi karena release news, atau mungkin hanya kumpulan pemain besar trader yang berpindah ke long. Apapun penyebabnya, harga tersebut muncul di luar jangkauan, lalu sesaat kemudian pergerakan harga berhenti sebentar, sebelum melanjutkan pergerakannya untuk naik lagi. Jadi inilah sebebnya di sebut sebagai Pop and Stop trading. Anda bisa melihatnya pada gambar diatas yang ditandai oleh lingkaran putih pertama.

Di dalam gambar kita melihat 2 lingkaran berwarna putih, yang di mana dikedua lingkaran tersebut menggambarkan adanya penolakan terhadap trend bullish. Biasanya, bila harga bergerak melesat ke satu arah dengan panjang, dan  bila harga terjadi penolakan dan bergerak sebaliknya, maka kita bisa berharap bahwa harga akan bergerak kembali ke titik dimana harga breakout.

Karena harga bergerak cepat, maka sekalipun terinterupsi oleh pembalikan harga, dan terjadi celah, kesenjangan ini biasanya hanya mengisi pada tahap tertentu dan akan kembali lagi dengan cepat.

Di bawah ini adalah beberapa alasan untuk kita mencoba trading dalam kondisi ini :

  1. Harga yang diperdagangkan dalam kisaran yang tipis atau flat
  2. Harga yang sedang bergerak, sangat berciri khas pop and stop, pada titik ini trading bisa dijalankan dengan baik, jadi perhatikanlah sinyal lebih lanjut.
  3. Pada siang hari harga sudah mulai tenang menjelang awal sesi, dimana kita bisa melakukan likuidasi dan mendapatkan profit.
  4. Ketika harga kemudian membentuk bar penolakan/berlawanan yang cukup kuat, maka harga yang berlawanan tersebut akan terus berlanjut. Salah satu cara agar trading kita dapat bergerak dari sana, maka kita harus menempatkan limit order sekitar 1-2 pips dari depan bar penolakan/berlawanan. Dan SL (stop loss) anda taruh tepat di bawah ekor bar penolakan/berlawanan tadi. Dan bila anda ingin trading yang lebih agresif atau pendekatan yang lebih konservatif, maka anda bisa meletakkannya tepat di bawah titik tertinggi dari range.

Sebagai catatan : area kedua sebelah kanan yang telah dilingkari, dimana entri trading lain yang mungkin dilakukan. Dari tingkat signifikan, sekali lagi rejection bar bullish yang terbentuk, yaitu pada pertemuan poros bulanan yang terlihat pada garis putus-putus, dengan bagian atas dari pop and stop bergerak ke sebelah kiri.

2

Pada garis yang kedua, menunjukkan dua posisi trading yang mungkin. Yaitu , yang pertama adalah penolakan dari trend keatas dari sejumlah putaran. Indikator polaritas dan jarak yang sudah dilalui yang nyaris tak terlihat pada sisi kiri layar. harga yang terbentuk adalah harga sebelumnya yang muncul diatas kisaran ini dan mulai membentuk harga lainnya didasarkan hanya atas itu, jadi seperti satu batu bata diatas yang lain.

Pada sumbu besar dibagian atas, terdapat lingkaran kedua, yang menunjukkan candle yang sangat bullish, dengan indikasi pertama, bahwa harga mulai jatuh. Candle lingkaran yang kedua, yang kasar telah melengkapi candlestick pola bearish harami. Jadi bila anda sudah memasuki sinyal panjang yang pertama, hal ini menjadi tanda untuk anda segera melakukan take profit, dan segera keluar dari trading.

Untuk konfirmasi terakhir yaitu akan datang bar penolakan ke bawah (bearish) yang akan sangat panjang sumbunya dari kedudukan tertingginya.

Memang strategi the pop and stop ini merupakan strategi yang menarik bari anda yang ingin trading pada breakout, namun ada beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam trading dengan strategi pop and stop adalah :

  1. Strategi ini relatif beresiko karena anda hanya mengandalkan breakout atau kekosongan yang dibuat oleh gerakan berlainan yang tajam, yang tidak terpenuhi. Untuk mengatasinya, anda harus menunggu bar pembalik/bar penolakan bergerak, untuk anda bergerak.
  2. Arah dari pop and stop seringkali mengikuti dari arah sentimen berita, sehingga anda harus terus memantau berita.
  3. Strategi pop and stop harus diperdagangkan di sesi yang sangat likuid, karena untuk memastikan ada dukungan yang cukup untuk pergerakan tersebut berlanjut.
  4. Jika anda menggunakan strategi pop and stop, anda harus tetap waspada pada release berita yang akan datang, yang bisa jadi dengan cepat dapat membalikan keadaan, dan mengisi gap dari breakout. Contoh utamanya, kemungkinan strategi ini terjadi pada pembukaan sesi pasar forex New York dan pasar forex London. Dan seperti ditunjukkan pada lingkaran putih kedua yang ada di kedua grafik diatas. Strategi pop and stop dapat ditradingkan bila berhubungan dengan strategi reversal, yaitu jika harga berbalik dengan cepat dan mengisi kesenjangan. (yn)

Speak Your Mind

*

*