Mandiri: Uang Tunai Bebani Biaya Perbankan

INILAHCOM, Jakarta-PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memperkirakan gencarnya e-money akan menekan biaya operasional perputaran uang. Pertumbuhan jumlah kartu e-money hingga tahun depan akan bertambah hingga 10 juta kartu.

Menurut SPV Chief Technology Officer Bank Mandiri, Joseph Georgino Godong, saat ini jumlah kartu e-money baik yang diterbitkan sendiri maupun melalui kerjasama co-branding, baru mencapai 8,4 juta kartu pada Oktober 2016.

“Kita di Bank Mandiri punya eksklusif. Bantu pemerintah lebih menjalankan non tunai. E-money salah satu membantu pemerintah kurangi cash,” kata dia di Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Target transaksi e-money, lanjut dia, sebanyak 40 juta transaksi pada tahun ini, yang hingga Oktober 2016 sudah mencapai 36 juta transaksi. Nilanya sebanyak Rp327 miliar per bulan.

Menurut dia, bank akan lebih efisiensi saat memindahkan uang yang diterima dari nasabah. Beban biaya per selembar uang, biayanya Rp11,00. Dengan adanya digitalisasi keuangan akan meringankan cost perbankan.

Senior Vice President Digital Banking & Financial Inclusion PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rahmat Broto Triaji mengatakan, kontribusi terbesar penggunaan e-money berasal dari transportasi. “Sebanyak 90% transaksi dilakukan di transportasi, di Trans Jakarta, KRL dan Tol selebihnya di minimarket,” katanya.

Selain itu, lanjut Rahmat, Bank Mandiri merencanakan menggandeng swasta untuk berkerjasama co-branding di bidang e-money. “Tahun depan bisa ditambah kerjasama co-branding, kita sudah kerja sama dengan Bank Jawa Tengah dan BJB, tahun depan bisa dari swasta,” katanya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*