Lunturnya optimisme BOE menyeret Sterling

JAKARTA. Optimisme Bank Sentral Inggris (BOE) untuk mengikuti The Fed menaikkan suku bunga sempat mengangkat poundsterling di awal tahun 2015. Namun menuju akhir tahun, poundsterling kembali melemah seiring dengan lunturnya keyakinan BOE.

Mengutip Bloomberg, Rabu (30/12) pukul 20.06 WIB, pasangan GBP/USD turun tipis 0,09% ke level 1,4803.

Sejak akhir tahun lalu, pasangan GBP/USD telah merosot 4,97%. Poundsterling tak cukup kuat menahan tekanan USD yang didorong oleh spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, GBP/USD sempat menguat di awal tahun setelah BOE optimistis untuk menaikkan suku bunga. Namun, rencana BOE untuk mengikuti The Fed mengetatkan kebijakan tidak mendapat dukungan dari data ekonomi dalam negeri.

Data inflasi Inggris di awal tahun masih berada di sekitar 0% jauh dari target sebesar 2%. Hal ini membawa GBP/USD berada pada level terendah di 1,4632 pada 10 April 2015.

Pada bulan Juni 2015, BOE kembali memberikan optimisme soal kenaikan suku bunga dengan dukungan data kenaikan upah. Ini membuat sterling kembali melambung di depan USD hingga mencatat level tertinggi yakni 1,5883. Bersamaan dengan itu, The Fed justru memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS sehingga meredupkan spekulasi kenaikan suku bunga.

“Menjelang akhir tahun, ekspektasi kenaikan suku bunga BOE berkurang sehingga menyeret sterling,” papar Agus.

Saat The Fed akhirnya menaikkan suku bunga, pamor GBP meredup. Buruknya data ekonomi termasuk pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi menimbulkan perkiraan jika rencana BOE untuk menaikkan suku bunga akan semakin lambat. “Pergerakan GBP/USD langsung mundur jauh,” lanjut Agus.

Jika data-data ekonomi Inggris di tahun 2016 tidak mendukung kenaikan suku bunga BOE, Agus menduga mata uang GBP masih berpeluang tertekan.
 


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*