Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (21/3) dan juga momentum bearish dollar AS, poundsterling yang sempat bergerak negatif di sesi Asia berhasil naik ke puncak tertinggi 18 hari perdagangan terhadap dollar AS dalam pair GBPUSD. Tenaga rally yang dimulai awal sesi Eropa didapat dari rilis data tingkat inflasi Inggris bulan Februari.
Lihat: Inflasi Februari Inggris Raya Capai 2,3 Persen, Lewati Target BOE
Perdagangan sebelumnya hingga awal sesi Asia bergerak negatif oleh sentimen keputusan PM Inggris Theresa May mulai melakukan proses Brexit pada tanggal 29 Maret 2017. Dan sore ini poundsterling menerima kekuatan dari rilis data inflasi Inggris melampaui ekspektasi pasar dan juga target BOE. Dengan kenaikan inflasi ini membuat BOE akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (17:30:00 WIB) bergerak sangat kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2357 di awal perdagangan sesi Asia, kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2464 setelah sempat mencapai posisi terendah di posisi 1.2339.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD akan lanjut rally ke kisaran 1.2480-1.2510 jika tidak terjadi koreksi pada sesi Amerika.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind