Laju IHSG Bervariasi, Ini Rekomendasi 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diperkirakan bervariasi dalam rentang konsolidasi. Gerak indeks dibayangi dengan pergerakan nilai tukar rupiah atas dolar AS. Ini saran untuk 7 saham.

IHSG pada perdagangan Rabu (25/3/2015) kembali bergerak dalam rentang terbatas sekitar 23 poin, berhasil tutup di teritori positif menguat tipis 10 poin (0,2%) di 5.447,946. Aksi beli selektif terutama mewarnai perdagangan saham sektor perbankan, perdagangan, semen, dan konsumsi terutama dipicu penguatan rupiah atas dolar AS yang kemarin berada di 12.972 atau menguat 0,8%.

Selain sentimen penguatan rupiah atas dolar AS, katalis positif pergerakan pasar turut dipicu sejumlah isu individual seperti rilis laba 2014 dan pembagian dividen tunai tahun buku 2014. “Sedangkan tekanan jual melanda saham perkebunan, otomotif, dan infrastruktur,” kata David Sutyanto, analis First Asia Capital kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Perdagangan kemarin diwarnai aksi jual bersih asing yang mencapai Rp953 miliar. Sentimen eksternal yang mewarnai perdagangan kemarin yakni turunnya aktivitas manufaktur China Februari lalu yang tercermin dari indeks Flash Manufacturing PMI ke 49,2 di bawah perkiraan 50,5.

“Data China yang kurang menggembirakan tersebut membuat pergerakan saham tambang dan perkebunan cenderung tertekan,” ujarnya.

Sementara Wall Street tadi malam dilanda aksi profit taking menyusul spekulasi pasar atas kenaikan tingkat bunga The Fed mulai paruh kedua tahun ini. “Sejumlah data ekonomi AS yang keluar, seperti inflasi, perumahan dan aktivitas manufaktur, menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara adidaya tersebut terus berlanjut,” tuturnya.

Situasi itu memperkuat spekulasi atas kenaikan tingkat bunga The Fed akan terjadi pada kuartal tiga tahun ini. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,58% dan 0,61% tutup di 18.011,14 dan 2.091,50.

Angka inflasi AS Februari lalu mencapai 0,2% di atas Januari yang minus 0,7% memicu spekulasi kenaikan tingkat bunga akan terjadi lebih awal. Angka inflasi Februari lalu merupakan kenaikan pertama kali dalam empat bulan terakhir.

Seiring dengan kuatnya data ekonomi AS yang keluar, dolar AS dan harga minyak mentah di AS kembali menguat di US$47,51 per barel.

Pada perdagangan Rabu (25/3/2015), IHSG diperkirakan David, masih akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi dibayangi dengan pergerakan nilai tukar rupiah atas dolar AS. “IHSG masih berpeluang menguat terbatas dengan resisten di 5.465 hingga 5.485. Sedangkan level suppoprt di 5.415,” tuturnya.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di angka 5.415 dan support kedua di posisi 5.370. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.465 dan resisten kedua di level 5.485.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*