INILAHCOM, Jakarta – PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mencatat kenaikan laba bersih per 31 Maret 2017 menjadi Rp2,3 miliar dari Rp441,8 juta pada periode yang sama tahun 2016.
Periode tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mencatat penjualan neto menjadi Rp200 miliar dari Rp198,3 miliar. Untuk beban pokok penjualan menjadi Rp111,2 miliar dari Rp117,3 miliar. Jadi laba bruto menjadi Rp88,7 miliar dari Rp81,03 miliar.
Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (3/5/2017). Untuk beban pada periode ini antra lain beban penjualan menjadi Rp60,3 miliar dari Rp54,6 miliar. Beban administrasi menjadi Rp25,8 miliar ari Rp24,8 miliar.
Sedangkan laba usaha menjadi Rp4,3 miliar dari Rp1,7 miliar. Pendapatan bunga menjadi Rp22,5 juta dari Rp67,8 juta. Beban keuangan menurun jadi Rp198,8 juta dari Rp212,4 juta.
Sementara laba sebelum pajak menjadi Rp4,1 miliar dari Rp1,5 miliar. Beban pajak sebesar Rp1,8 miliar dari Rp1,1 miliar. Jadi laba bersih menjadi Rp2,3 miliar dari Rp441,8 miliar.
Total aset perseroan naik menjadi Rp860,8 miliar dari Rp804,7 miliar. Namun total liabilitsa perseroan juga naik menjadi Rp301,3 miliar dari Rp247,5 miliar.
Perseroan bergerak di bidang usaha memproduksi sepatu kulit, sepatu dari kain, sepatu santai dan olah raga, sandal serta sepatu khusus untuk industri, impor dan distribusi sepatu serta aktif melakukan ekspor sepatu. Merek-merek utama yang dimiliki BATA, diantaranya terdiri dari Bata, North Star, Power, Bubblegummers, Marie Claire, dan Weinbrenner.
Para pemegang saham perseroan antara lain Bafin (Nederland) B.V. (nduk usaha) (82,01%) dan BP2S Singapore (5,09%). Adapun induk usaha terakhir BATA adalah Compass Limited, yang berkedudukan di Bermuda. Kapitalisasi pasar mencapai Rp1,07 triliun.
Saham BATA tadi pagi dibuka di Rp800 per saham. Dalam setahun terakhir harga tertinggi saham BATA di Rp980 per saham pada penutupan 21 Juni 2016. Untuk harga terendah di Rp720 per saham pada penutupan 31 Oktober 2016.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind