Kurs Negara Berkembang Asia Naik Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Tokyo – Mata uang negara-negara berkembang Asia yang bergantung pada perdagangan dengan China naik terhadap dolar, Selasa (22/12/2015). Itu karena harapan Beijing akan mendorong reformasi baru setelah pertemuan kebijakan akhir pekan lalu.

Penguatan unit negara berkembang terjadi ketika reli greenback yang dipicu kenaikan suku bunga The Fed minggu lalu mereda, dengan para analis mengatakan tidak akan mungkin didorong lebih tinggi lagi, sementara investor mengawasi rencana kenaikan mendatang oleh Federal Reserve.

Setelah pertemuan rahasia empat hari yang berakhir Senin, perencana ekonomi Tiongkok mengatakan mereka akan memerangi utang pemerintah daerah dan mendorong perubahan di sektor perumahan untuk menopang pertumbuhan.

Mereka juga mengatakan, mereka akan memungkinkan pasar untuk memainkan peran yang lebih besar dan memperkuat reformasi struktural.

Pengumuman ini keluaran terbaru dari Beijing setelah pemerintah berjanji untuk membebaskan ekonomi nomor dua dunia itu dan melaksanakan reformasi pada perusahaan-perusahaan milik negara yang besar. Mata uang dari negara-negara yang memiliki hubungan kuat dengan China naik terhadap dolar.

Dolar Australia naik 0,45 persen, rupiah Indonesia melonjak 1,17 persen, dan baht Thailand 0,1 persen lebih tinggi. Won Korea Selatan dan dolar Singapura juga maju.

“Stimulus China positif bagi perekonomian dan banyak investor yang mengukur dampak umum setiap langkah-langkah baru serta dampak jangka panjang dari kenaikan suku bunga The Fed,” kata Attila Vajda dari Project Asia Research & Consulting.

Dolar juga bersusah payah terhadap saingan utamanya, dibeli 121,26 yen terhadap 121,21 yen di New York dan juga turun dari lebih dari 123 yen pekan lalu.

Yen juga didukung oleh keputusan bank sentral Jepang (BoJ) meningkatkan stimulusnya pada Jumat, yang secara luas dilihat sebagai tidak cukup untuk mendukung ekonomi.

Euro naik tipis menjadi US$1,0917 dan 132,39 yen, dari US$1,0915 dan 132,20 yen di perdagangan AS, di mana ia telah merosot akibat aksi ambil untung karena investor menyesuaikan posisinya sebelum akhir tahun.

“Yang terbaik telah berlalu untuk dolar AS saat ini,” teragShane Oliver dari AMP Capital Investor. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*