Kuartal Pertama, Laba Astra Turun 16%

Jakarta – PT Astra International Tbk mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 3,99 triliun, atau menurun 16 persen dibanding kuartal pertama tahun 2014 sebesar Rp 4,7 triliun.

Penurunan tersebut disumbang divisi agribisnis sebesar 80 persen akibat rendahnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan otomotif sebesar 21 persen. Namun, sedikit diimbangi kenaikan divisi teknologi informasi sebesar 42 persen, peningkatan 21 persen, dari divisi jasa keuangan dan peningkatan tiga persen dari divisi alat berat dan pertambangan.

“Walaupun kami menghadapi tantangan akibat penurunan pertumbuhan ekonomi, tertekannya pasar komoditas dan meningkatnya persaingan di sektor kendaraan roda empat, bisnis Astra tetap di posisi terdepan sebagai pilihan konsumen, didukung oleh neraca keuangan yang kuat,” kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam rilis yang diterima Beritasatu.com, Senin (27/4).

Adapun pendapatan bersih konsolidasian Astra pada kuartal pertama tahun 2015 adalah sebesar Rp 45,2 triliun, menurun sebesar sembilan persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2014, terutama disebabkan oleh penurunan penjualan otomotif, agribisnis dan alat berat.

Nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp 2.476 pada 31 Maret 2015, meningkat sebesar lima persen dibandingkan dengan akhir tahun 2014.

Secara keseluruhan posisi kas bersih Astra, tidak termasuk anak-anak perusahaan divisi jasa keuangan mencapai Rp 1,3 triliun, dibandingkan dengan utang bersih sebesar Rp 3,3 triliun pada akhir tahun 2014.

Bisnis jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp 45,5 triliun, menurun tipis dibandingkan dengan akhir tahun 2014 sebesar Rp 45,9 triliun.

Firda Puri Agustine/FIR

PR


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*