Kuartal III-2016, UNSP Bukukan Penjualan Rp1,2 T

INILAHCOM, Jakarta-PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) membukukan nilai penjualan sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal III-2016.

Direktur & Investor Relations UNSP, Andi W. Setianto mengatakan, penjualan ini ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp 861 miliar dan komoditas karet Rp 302 miliar.

“Kami bekerja keras dengan sebaik-baik nya mengatasi kondisi air di kebun akibat cuaca ekstrim El-Nino tahun lalu, untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet,” kata dia di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Ia menjelaskan, perseroan terus bekerja keras melakukan serangkaian program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi.

Tujuannya, untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet, di tengah diskon harga jual CPO (Crude Palm Oil) domestik akibat kebijakan CPO Fund Pemerintah memungut US$50 per ton CPO untuk subsidi program biodiesel nasional, dan El-Nino yaitu kondisi cuaca ekstrim udara kering dan kurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan.

“Sesuai siklus tahunan, peningkatan produksi sawit mulai terlihat di kuartal 3-2016 dan diperkirakan mencapai puncaknya di kuartal terakhir. Optimalisasi produktivitas pabrik juga dilakukan dengan pembelian sawit dan karet dari petani yang tidak memiliki pabrik sekaligus membantu kesejahteraan mereka,” kata Andi.

Menurut Andi, harga komoditas sawit utama yaitu CPO membaik dari level bulanan terendah US$530 per ton FOB Malaysia di Januari ke level tertinggi US$690 di September 2016.

Lebih lanjut, Andi menyebut, kondisi El-Nino ditahun 2015 dan program biodiesel domestik menyebabkan berkurangnya ekspor pasokan sawit dunia untuk tahun 2016, dan kondisi itu menjadi katalis perbaikan harga CPO di kuartal 3-2016.

Disisi lain, kebijakan pungutan CPO Fund US$50 per ton untuk subsidi program biodiesel nasional menyebabkan diskon harga CPO domestik yang diterima Perseroan dan petani dari menjual CPO dan FFB (Fresh Fruit Bunch) di pasar lokal. Pajak Ekspor CPO yang kembali dipungut Pemerintah Oktober 2016 ini, juga menambah diskon harga jual CPO dan FFB domestik yang diterima Perseroan dan petani.

“Perseroan mengikuti protokol RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) and ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Kita mempunyai kebijakan zero-burning atau tanpa membakar dalam melakukan kegiatan perkebunan khususnya aktifitas land clearing sehingga tidak ada kebakaran lahan yang berasal dari kebun Bakrie,” paparnya.

Selain itu, UNSP dimiliki secara luas oleh 16.795 pemegang saham publik di lebih dari 120 sekuritas dan wali amanat, dengan komposisi 66% individu lokal, 17% institusi lokal, 16% institusi asing dan 1% individu asing.

“Kehadiran di Rapat Umum Pemegang Saham–Luar Biasa (RUPS-LB) pada Senin 31 Oktober pagi ini belum mencapai 2/3 pemegang saham, dan karenanya belum mencukupi untuk persetujuan melakukan Reverse Stock. Sesuai peraturan pasar modal, kami akan menyelenggarakan RUPS-LB kedua paling cepat dalam 10 hari dan paling lambat dalam 21 hari kalender”, kata dia. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*