Kuartal III-2016, Laba Maybank Tumbuh 118,4 Persen

INILAHCOM, Jakarta-PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Bank) mencatat laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI-profit after tax & minority interest) sebesar Rp1,3 triliun pada kuartal III-2016.

Angka tersebut melesat 118,4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp592,2. “Kami gembira menyampaikan bahwa Bank terus menunjukkan peningkatan operasional dalam periode sembilan bulan. Kinerja bisnis inti kami meningkat signifikan selaras dengan upaya pngelolaan risiko dan biaya yang ketat serta kedisiplinan dalam penentuan pricing dan pertumbuhan. Kami optimis dapat menutup tahun keuangan 2016 dengan hasil yang baik dengan tetap memperhatikan kondisi pasar yang penuh tantangan hingga akhir tahun,” ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria di Jakarta, akhir pekan.

Ia menyebutkan laba sebelum pajak melesat 123,7% mencapai Rp1,8 triliun per September 2016 dari Rp784 miliar pada September 2015. Pertumbuhan yang sehat pada Pendapatan Bunga Bersih (NII), pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income), upaya pengelolaan biaya secara berkelanjutan dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja secara menyeluruh pada periode tersebut.

Untuk peningkatan Pendapatan Bunga Bersih (NII) 14,8% menjadi Rp5,5 triliun pada September 2016 dari Rp4,8 tirliun pada periode tahun lalu. Kenaikan NII didorong kedisiplinan Bank dalam penetapan bunga pinjaman dan pengelolaan pendanaan secara aktif. Bank juga mencatat peningkatan pada Marjin Bunga Bersih (NIM) dari 4,8% pada September 2015 menjadi 5,1% pada September 2016.

Pendapatan non bunga (fee based income) Bank naik sebesar 21,4% dari Rp1,6 triliun pada September 2015 menjadi Rp1,9 triliun pada September 2016. Kenaikan pendapatan non bunga diperoleh dari fee bancasurrance dari kemitraan baru dengan Allianz, fee terkait tresuri, administrasi pinjaman dan ritel, serta jasa lain yang diberikan Bank.

“Kita terus mengelola biaya dengan baik dalam sembilan bulan 2016 seperti tercermin dari peningkatan biaya overhead yang naik tipis 1,2% dari Rp4,1 triliun menjadi Rp4,2 triliun. Upaya pengelolaan biaya Bank yang lebih baik telah memperbaiki cost-to-income ratio (CIR) yang turun menjadi 55,9% pada September 2016 dari 64,3% pada September 2015,” katanya. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*