Konsumsi dan Investasi Andalan Pertumbuhan Ekonomi

Pengunjung pasar kue subuh membeli sejumlah kue di dikawasan Senen, Jakarta Pusat, (05/10). Berbagai macam kue, roti, cake dijual dengan harga yang murah di pasar ini. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta — Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Andien Hadianto mengatakan pertumbuhan ekonomi masih bergantung pada konsumsi masyarakat. “Sumber pertumbuhan ekonomi dari konsumsi yang masih cukup kuat, bisa di atas lima persen,” kata Andien Hadianto di Jakarta, Senin, 6 September 2014.

Sektor lain yang diharapkan pemerintah mampu menopang pertumbuhan adalah investasi. Andien mengklaim investasi sektor industri meningkat. “Mesin-mesin mulai tumbuh lagi sejak harga-harga komoditi turun,” ujarnya. Penanaman modal asing dan domestik kembali menyasar ke industri mesin-mesin tersebut.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, kata Andien, investasi riil naik terus. Hiruk pikuk politik yang memanas belakangan ini dinilai Andien tidak mengganggu iklim investasi. Pelaku industri sudah lebih dewasa, katanya, dibandingkan tahun-tahun pemilihan presiden sebelumnya. (Baca: Andalkan Ekspor, Ekonomi Sulit Bersaing)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan pemerintah berencana merevisi target ekspor 2014 sebesar lima persen dari US$ 190 miliar menjadi US$ 180,5 miliar. Penurunan disebabkan turunnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan komoditas utama ekspor. (Lihat: ADB Optimistis Jokowi-JK Mampu Perbaiki Ekonomi)

MAYA NAWANNGWULAN

Terpopuler:

Investor Tunggu Sikap Politik Megawati
Rupiah Jeblok bila Koalisi Prabowo Kuasai MPR
Jokowi Masih Rahasiakan Calon Menteri Keuangan


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*