Kondisi Dollar AS Masih Rawan Jelang Akhir Tahun

Mengawali perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (29/12), dollar AS kembali retreat oleh profit taking pasar setelah perdagangan sebelumnya menguat oleh harapan kuat pertumbuhan ekonomi AS di bawah pemerintahan Presiden yang baru. Sentimen tersebut muncul dari rilis data CB sebelumnya untuk kepercayaan konsumen yang meningkat lebih tinggi.

Mengakhiri perdagangan sesi Amerika beberapa jam lalu, penguatan dollar AS mengjiraukan buruknya data pending home sales AS bulan November. Data tersebut anjlok cukup signifikan ke area kontraksi atau negatif setelah periode sebelumnya di area positif dan jauh dari ekspektasi kenaikan.

Setelah pasar Asia dibuka terpantau dollar AS anjlok terhadap semua rivalnya dalam perdagangan yang likuiditasnya lebih rendah dari pekan-pekan sebelumnya karena suasana liburan. Dengan kondisi pasar tersebut sangat gampang indeks suatu kurs berubah-ubah.

Untuk pergerakan sesi Amerika malam nanti, terdapat penggerak mayor untuk dollar AS dari rilis data unemployment claims.  Data tersebut diperkirakan menunjukkan peningkatan alias menunjukkan data yang negatif.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama pada awal perdagangan sesi Asia  (29/12) dibuka lebih rendah  dari periode akhir sebelumnya dan berada di  posisi 103.22, dan kini bergerak pada kisaran 103.02. Perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi 103.26.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*