Ketidakpastian Fed Jatuhkan Dollar AS ke Posisi Terendah 11 Minggu

Bank sentral Amerika Serikat dalam pertemuan pembuat kebijakan moneternya pekan ini berspekulasi pertemuan mereka dibulan Maret akan membahas untuk kenaikan suku bunga, namun pasar global membutuhkan tanda-tanda yang kuat untuk terjadinya kenaikan suku bunga Fed. Sentimen ini terus membayangi dollar AS hingga anjlok ke posisi terendah sejak pertengahan bulan November lalu.

Namun setelah laporan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat klaim pengangguran untuk periode pekan lalu lebih rendah dari ekspektasi penurunan nilai periode sebelumnya, dollar AS naik kembali dan akhirnya ditutup menguat sedikit 0,1%. Tapi posisi ini cenderung menurun apalagi dengan perundingan yang terjadi dengan Iran dan Australia oleh Presiden AS Trump yang dapat menimbulkan permasalahan geopolitik.

Terhadap beberapa rival utamanya, terpantau dollar AS hanya anjlok terhadap kurs yen Jepang dan juga aussie dollar. Aussie berhasil menguat sekalipun posisi harga minyak mentah kurang mendukung, yang mendapat tenaga dari rilis data ekonomi awal sesi Asia kemarin.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama di akhir perdagangan sesi Amerika beberapa jam lalu  naik  ke posisi 99,84 setelah dibuka pada posisi 99.74 dan sempat menyentuh posisi terendah di 99,23.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*