Kenaikan harga emas rentan koreksi teknikal

JAKARTA. Penguatan harga emas menyempit. Analis menduga, peran koreksi teknikal bisa mengganggu pergerakan harga emas di perdagangan hari ini dan esok.

Mengutip Bloomberg, Rabu (24/2) pukul 15.05 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2016 di Commodity Exchange tercatat merangkak naik 0,08% ke level US$ 1.223,70 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah terangkat 1,01% dalam sepekan terakhir.

Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka menerangkan kenaikan harga emas ini didukung oleh pesimisme pasar melihat peluang Gubernur The Fed, Janet Yellen dalam mempertahankan kenaikan suku bunga The Fed tahun ini.

Apalagi, mendekati pertemuan FOMC Maret 2016 nanti, sajian indikator ekonomi Amerika Serikat belum memberikan arah yang positif untuk mendukung kenaikan The Fed Fund Rate. Efeknya, pamor emas terangkat.

“Terlihat dari kepemilikan emas di ETF yang meningkat signifikan,” kata Nanang. Capital inflow di Exchange Traded Funds AS mencatatkan kenaikan bulanan tertinggi sejak 2011 silam. Per Selasa (23/2) lalu, aset emas di ETF naik ke level 1.666,15 ton atau sudah naik 14% sejak awal Januari 2016 lalu.

“Saat ini, pasar cemas melihat kelanjutan pergerakan bursa saham dan harga minyak dunia yang terus tergerus,” tutur Nanang. Aset safe haven seperti emas lebih stabil dan minim fluktuasi.

Namun, menurut Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures, jika diperhatikan, kenaikan harga emas sudah tidak setinggi pembukaan pasar tadi pagi. Salah satu penyebabnya adalah karena perlahan membaiknya posisi USD. Tercatat hingga pukul 16.45 WIB index USD terangkat 0,22% ke level 97,96 dibanding hari sebelumnya.

“Kalau dihitung sejak awal pekan, kenaikan harga emas sudah sekitar US$ 23 per ons troi sedangkan penurunan baru US$ 10 per ons troi. Ada kans melemah lanjutan karena penurunan belum sebesar kenaikan,” jelas Suluh. Hal ini terjadi karena membaca secara teknikal pergerakan harga emas cenderung dalam rentang yang terbatas.

Apalagi dengan kenaikan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. “Waspadai profit taking karena memanfaatkan kenaikan yang sudah terlampau tinggi,” tambah Nanang.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*