Kenaikan Fed Rate Belum Mampu Pulihkan Dollar AS

Anjloknya tingkat inflasi Amerika Serikat dan kinerja penjualan ritel periode bulan Mei lalu seperti yang dilaporkan Kantor statistik Amerika Serikat pada Rabu pagi (14/6) waktu setempat telah menjatuhkan dollar AS cukup dalam ke posisi terendah sejak perdagangan 8 November 2016, sehingga pengumuman kenaikan Fed rate hanya mengangkat dollar sedikit.

Sentimen kenaikan Fed rate hanya menahan pelemahan dollar AS lebih sedikit dari perdagangan sebelumnya yang masih di kisaran 96.00. Jatuhnya tingkat inflasi AS ke area negatif membuat pasar ragu akan terjadi kenaikan Fed rate berikutnya sesuai yang ditargetkan sebelumnya, karena data inflasi yang diterbitkan semalam jauh dari target inflasi Fed sebagai salah satu indikator Fed menaikkan suku bunganya.

Hingga perdagangan sesi Asia hari Kamis (15/6) posisi dollar AS jatuh kembali dari posisi yang ditolong oleh laporan kenaikan Fed rate beberapa jam lalu. Sentimen kekecewaan pasar terhadap data inflasi AS masih terus menggema sehingga memberatkan langkah dollar AS untuk rebound kuat. Namun dihadapan langkah dollar AS hari ini terdapat sentimen negatif dari laporan klaim pengangguran yang diperkirakan lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Asia turun  ke 96.89, setelah awal perdagangan dibuka pada  posisi  96.91 dan perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi 96.91.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*