Pergerakan kuat kurs rupiah hingga akhir perdagangan pasar valas sesi Asia hari Selasa (13/12) masih bergerak positif sekalipun dollar AS berusaha kuat terhadap banyak rival utamanya dan menekan kurs kawasan Asia lainnya. Sebelumnya dollar terpukul kuat oleh anjloknya yield obligasi Amerika Serikat.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pergerakan rupiah yang positif masih belum mampu perbanyak arus masuk modal investor asing sehingga net sell asing bertambah menjadi sebesar Rp146 miliar. Tekanan jual oleh investor asing tersebut ikut menekan IHSG yang sedang turun 0,7%.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,16% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13310/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13305/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13309 dari perdagangan sebelumnya di 13337, demikian kurs transaksi antar bank juga diperkuat ke 13404 dari perdagangan sebelumnya 13371.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi koreksi pada akhir perdagangan oleh usaha rebound kuat dollar AS sedang kuat, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13370 dan resistance di 13280.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind