Kebijakan Presiden Donald Trump Membawa Emas Kembali Bergairah

Emas berjangka naik untuk hari kedua, kenaikan bulanan terbesar sejak Juni, akibat kekhawatiran investor atas kebijakan Trump, termasuk pembatasan masuknya warga dari tujuh negara mayoritas Muslim dan memberhentikan pejabat sementara Jaksa Agung AS karena menolak untuk menegakkan perintah Trump.

Kebingungan atas kebijakan perdagangan dan imigrasi AS telah membantu menghidupkan kembali permintaan untuk emas sebagai investasi yang paling aman, yang pada bulan Desember ditutup pada penurunan kuartalan terbesar dalam lebih dari tiga tahun. Uang juga kem bali mengalir ke logam mulia sebagai cadangan pengganti investasi lain, ditambah sikap hati-hati Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga AS di tengah kekhawatiran kebijakan Trump bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.

Gelombang protes mulai dari New York sampai ke Atlanta dan Detroit terjadi di hari Minggu kemarin.

Emas di bursa berjangka untuk pengiriman April naik 1,3 persen menjadi $ 1,211.40 per ounce pada 1:42 dinihari tadi di Comex, New York, mencapai keuntungan untuk bulan Januari menjadi 5,2 persen. Itulah reli bulanan terbesar sejak keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada bulan Juni tahun lalu.

Pejabat Fed dijadwalkan akan mengumumkan keputusan mengenai tingkat suku pada hari Rabu ini. Pasar mengharapkan para pembuat kebijakan untuk menjaga biaya pinjaman tidak berubah.

Harga perak di bursa berjangka naik sebanyak 2,8 persen menjadi $ 17,635 per ounce, tertinggi sejak 11 November 2016.

Di New York Mercantile Exchange, platinum dan paladium berjangka juga naik
Harga komoditi di pasar berjangka menguat 1,5 persen, naik 11 persen pada Januari, siap untuk reli bulanan terbesar sejak Juli tahun lalu. Newmont Mining Corp, Kinross Gold Corp, dan Goldcorp. Inc adalah di antara gainers terbesar Selasa kemarin.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*