JAKARTA. Tingginya gejolak di pasar global meningkatkan minat pasar terhadap emas. Salah satunya karena untuk beberapa saat ini, peran emas sebagai safe haven dinilai lebih aman untuk berlindung.
Mengutip Bloomberg, Selasa (5/1) pukul 15.05 WIB harga emas kontrak pengiriman Februari 2016 di Commodity Exchange merangkak naik 0,18% ke level US$ 1.077 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga ini sudah melambung 0,84%.
Menurut Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka, tingginya ketidakpastian di pasar disebabkan oleh ketegangan yang memuncak antara Arab Saudi dan Iran dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan puncaknya Minggu (3/1), Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran melalui pernyataan resmi Adel al-Jubeir, Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Konflik meluas dengan keputusan dua negara sekutu Arab Saudi, yakni Sudan dan Bahrain pada Senin (4/1) untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
“Suasana panas di Timur Tengah ini meningkatkan permintaan emas untuk sesaat di pasar global,” kata Nanang.
Untuk sementara permintaan yang datang cukup mengangkat harapan pasokan emas global yang diprediksi masih berlimpah terserap.
Masih berdasarkan pemaparan Nizar, pada tahun 2015 terjadi peningkatan pasokan emas di pasar global ke level 3.150 ton dari sebelumnya di tahun 2014 sebanyak 3.120 ton.
“Beberapa waktu terakhir kan, pasokan tidak terserap karena daya tarik emas yang memudar,” tambah Nanang.
Selain masalah fundamental permintaan dan penawaran emas yang sedikit membaik imbas dari konflik tersebut, sajian indikator ekonomi Amerika Serikat pun tidak mengkilap.
“Ada koreksi USD di pasar yang semakin menguntungkan harga emas,” ujar Nanang.
Adapun indikator ekonomi AS yang buruk adalah ISM Manufacturing PMI Desember 2015 yang turun 48,6 ke level 48,2.
Lalu, construction pending Desember 2015 merosot pertumbuhannya ke minus 0,4% dari sebelumnya 0,3% serta ISM Manufacturing Prices menukik ke posisi 33,5 dari sebelumnya 35,5.
—
Distribusi: Kontan Online
Speak Your Mind