Karakter dan Trading Style

Setiap trader mempunyai karakternya sendiri-sendiri, perbedaan karakter tersebut yang mempengaruhi gaya bertradingnya. Bukanlah hal yang buruk untuk berbeda gaya dari trader lainnya, karena setiap orang nyaman dengan strategi yang cocok dengan karakternya sendiri.

Misalkan saja orang tersebut mempunyai karakter agresif dan tidak sabaran, maka saat melakukakan trading dia akan memilih teknik yang tidak memakan waktu lama. Atau jika dia adalah tipe orang yang tenang dan sabar, maka trading jangka waktu panjang tidak masalah buat dia.

Karena setiap orang itu berbeda karakter, maka mulai dari pemilihan mata uang yang digunakan, time frame, indikator. Cara [ememtiam SL, bahkan pengaturan margin dan jangka waktu hold posisinya juga berbeda-beda. Jadi secara psikologis, kita dapat melihat kondisi psikologis seorang trader dari gaya bertradingnya.

Maka sepertinya tidak salah bila sering kita dengar bila trading itu 90% adalah psikologis dan 10% adalah teknik.

Di awal belajar trading, terkadang mentor justru mengoreksi masalah psikologis dari calon trader tersebut. Koreksi tersebut dimungkinkan agar calon trader mengikuti aturan yang berlaku. Seperti pengalaman dari seorang calon trader yang di awal belajar sudah menggunakan lebih dari 20% marginnya karena berpikiran semakin besar margin yang digunakan akan semakin banyak keuntungan yang didapat, ternyata justru keliru. Terlalu terburu-buru memasuki pasar hanya karena melihat pergerakan harga yang menurut calon trader ini cocok. Hal-hal inilah yang harus di koreksi oleh mentor dan di bawa ke jalur yang tepat.

Tidak salah bila ada mentor yang menerapkan di awal belajar calon trader ini di suruh selalu senyum di saat trading, keep smilling while you’re trading. Agar calon trader ini selalu merasa positif dan bisa mengambil keputusan dengan tepat.

Belajar bersabar juga hal yang harus diterapkan saat belajar trading, begitu juga dengan cermat. Tidak tergopoh-gopoh dan sembrono dalam melihat dan memasuki pasar adalah sikap yang harus ditanamkan oleh mentor ke calon tradernya. Karena bukanlah penguasaan atas indikator, tetapi kesabaran dan ketelitian dalam mengamati pergerakan dan sifat pairs yang memungkinkan untuk profit.

Dari awal pembentukan psikologis tersebut kemudian trading style dari seorang trader akan terbentuk. Ada trader yang cenderung agresif, menggunakan margin besar, tapi dengan target profit yang kecil.Ada pula yang lebih memilih menggunakan margin yang relatif kecil tapi dengan target profit yang relatif besar. Ada yang memilih pair yang relatif bergejolak, ada yang lebih memilih pair yang lebih tenang.

Ada yang running position cukup antara 1-5 posisi, ada yang sampai 40-an posisi! Ada yang hanya trading di satu pair, ada yang trading di banyak pairs, dan masih banyak lagi.

Tidak ada strategi yang mendapat predikat paling baik, karena yang paling baik adalah jika strategi itu cocok untuk kita. Mungkin strategi yang kita gunakan menghasilkan banyak profit, tapi belum tentu untuk trader lain karena trader lain yang menggunakannya mungkin bingung dalam menerapkan, sehingga belum cocok bagi trader lain.

Jadi trading style bisa di bilang bersifat personal, benar-benar gambaran dari ‘siapa’ kita. Bila ingin tahu kepribadian seorang trader, maka anda bisa menengok bagaimana gaya dia dalam bertrading, maka akan kelihatan jelas bagaimana personality dia yang sebenernya. (yn)

Speak Your Mind

*

*