Kamis Ini, Pelemahan IHSG Potensial Berlanjut

INILAHCOM, Jakarta-Pada perdagangan Kamis (10/11/2016), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutakan pelemahan. Kisaran IHSG akan berada pada level resistensi 5.470 dan jika ada pelemahan lanjutan akan berada di level support 5.303.

‎Technical Analyst, PT. Reliance Securities Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah memperkirakan IHSG melemah di tengah tren pergerakan yang konsolidasi. Lanjar menyebutkan bahan sentimen berasal dari kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS yang memengaruhi bursa global.

Menurut dia, IHSG berpola dark cloud cover yang secara teknikal memberikan signal negatif. Apalagi, pola tersebut terjadi setelah menyentuh level resistance tertinggi tahun ini.

Indikator stochastic masih cenderung positif meskipun bergerak terkonsolidasi dengan indikator RSI yang bearish reversal pada middle oscillator. “Sehingga, diperkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung menekan dengan range pergerakan 5.303-5.470,” ujar dia di Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Pada perdagangan Rabu (9/11/2016), IHSG ditutup melemah 56,36 poin sebesar 1,03% di level 5.414,32 dengan volume cukup tinggi. Aksi jual investor tak terbendung hingga mayoritas indeks sektoral terperosok hingga lebih dari 1% pada perdagangan kemarin.

Nilai tukar rupiah pun melemah terhadap dolar AS. Investor asing pun tercatat out flow sebesar Rp56,05 miliar.

Sementara itu, lanjut dia bursa Asia terprosok paling dalam sejak juni setelah partai republik yang mengusung Donald Trump memenangkan pemilihan presiden. Hal ini tentu mengejutkan investor di mana sebelumnya investor mengarapkan Hillary Clinton dengan partai Demokrat yang menang.

Investor cenderung membeli aset safe haven termasuk yen sehingga mengurangi porsi efek berisiko. Meskipun, data indeks harga produksi dan tingkat inflasi di Tiongkok cukup stabil.

Bursa Eropa pun dibuka gap down hingga 1% di awal sesi perdagangan. Indeks berjangka tertekan cukup dalam menjelang kemenangan Trump sebagai presiden di mana sebelumnya perhitungan elektibitas dimenangkan oleh Hillary Clinton.

“Sentimen kekhawatiran investor terhadap kebijakan yang dinilai kurang promarket membuat investor berlalih pada aset safe haven,” kata dia. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*