Kadin Keluhkan Pelemahan Rupiah

INILAHCOM, Jakarta -Terus melemahnya rupiah belakangan sontak menjadi kekhawatiran seluruh kalangan, baik para pengusaha besar maupun para pelaku usaha UKM.

Nilai tukar rupiah merosot tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak September 2014 hingga 25 September 2015, dari Rp11.963 menjadi Rp14.685 per US$ atau merosot lebih dari 22% dalam satu tahun terakhir.

Kondisi ini akan terus berlanjut tanpa adanya kebijakan yang menyeluruh dari pemerintah. Wakil ketua Umum kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P Roeslani mengatakan permasalahan ekonomi yang dihadapai Indonesia saat ini kompleks. Mulai dari penurunan ekspor, defisit neraca perdagangan dan neraca berjalan.

“Kondisi ini lemah dan rentan terhadap nilai tukar,” Papar Rosan, dalam keterangannya Minggu (27/9/2015).

Langkah awal yang dapat dilaksanakan adalah menjaga tingkat inflasi menjadi rendah dan stabil sehingga iklim perekonomian akan menjadi kondusif. Dengan kondisi ekonomi kondusif, lanjut dia, maka akan memberikan kepastian biaya produksi produk dan distribusi kepada pelaku usaha.

Rosan menambahkan, belajar dari strategi yang dilakukan Tiongkok, mestinya hal yang sama juga bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Depresiasi nilai tukar rupiah mestinya dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki struktur ekonomi yang rapuh.

“Utamanya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku, juga memperbaiki struktur ekspor. Industri bisa menjadi pondasi baru perekonomian nasional. Yang dimaksud dengan industri tidak hanya sebatas teknologi fabrikasi dan manufaktur, tetapi lebih pada peningkatan nilai tambah produk,” kata dia. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*