Jokowi Berharap Rupiah Bisa Menguat Setelah 22 Juli

Jakarta -Calon presiden (Capres) nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), berharap nilai tukar rupiah bisa menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah tanggal 22 Juli 2014. Pada tanggal itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan secara resmi pemenang Pemilu Presiden (Pilpres) yang digelar 9 Juli kemarin.

“Ya kita semua kan berharap itu, agar rupiah semakin menguat,” kata Jokowi saat berkunjung ke kantor detikcom akhir pekan lalu, Sabtu (12/9/2014).

Menurut Jokowi, saat ini nilai tukar mata uang Garuda itu masih terlalu lemah di hadapan mata uang Paman Sam, sehingga menggerus neraca perdagangan Indonesia.

Ia berharap, dengan adanya penguatan rupiah nanti, neraca perdagangan bisa lebih baik. “Neraca kita juga akan makin baik (jika rupiah menguat),” ujarnya.

Pergerakan rupiah sudah berfluktuatif menjelang Pilpres 2014. Dolar AS bahkan sempat melambung hingga ke level Rp 12.000 satu pekan sebelum pencoblosan.

Namun menjelang hari H, rupiah justru menunjukkan taringnya. Dolar AS pun bisa ditekan hingga ke kisaran Rp 11.700. Sampai pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, dolar AS berada di kisaran Rp 11.575.

(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*