Jebloknya Rupiah Jadi Penyebab Inflasi Januari Tinggi

Jebloknya Rupiah Jadi Penyebab Inflasi Januari Tinggi
Jakarta -Inflasi pada awal tahun 2014 langsung melejit sebesar 1,07%. Menteri Keuangan Chatib Basri menilai inflasi disebabkan oleh bahan pangan dan pelemahan nilai tukar rupiah yang saat ini sudah mencapai 12.000/US$.

“Kalau lihat dari sumbernya memang datangnya dari makanan, dua dari makanan ini karena distribusi agak sedikit tergantung karena banjir. Tapi yang kedua ini juga efek depresiasi exchange rate, imported inflation mungkin sedikit naik,” ungkap Chatib kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/3014).

Untuk pelemahan nilai tukar, menurut Chatib memang berbeda jauh dengan Januari 2013. Jika sebelumnya hanya berkisar pada Rp 9.500/US$, saat ini sudah mencapai Rp 12.000/US$.

“Kalau dibandingin exchange rate Januari sekarang itu kan hampir 30%, and more or less comparable,” ujar Chatib.

Akan tetapi Chatib menilai tidak perlu ada kekhawatiran. Sebab dibandingkan dengan Januari 2013, inflasi tidak terlalu berbeda jauh. Ia mengatakan hal itu masih sejalan dengan perkiraan dari pemerintah.

“Itu mengenai inflasi, jadi more or less angkanya masih sejalan dengan itu. Nanti kita bisa panen deflasi,” sebutnya.

Dalam APBN 2014 inflasi sampai akhir tahun ditargetkan sebesar 5,5%. Chatib cukup optimis angka tersebut dapat tercapai. Seiring dengan perkiraan deflasi kedepannya.

“Jadi kalau kita asumsikan polanya sama, target 5,5 %, inflasi dapat tercapai,” terangnya.

(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


Sumber: http://rss.detik.com/index.php/finance

Speak Your Mind

*

*