Pergerakan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akhiri sesi kedua perdagangan saham hari Jumat (30/9) kembali berada di zona merah oleh aksi profit taking. Sebelumnya saham ITMG melonjak signifikan dan hari ini investor asing turut melemahkan nilai saham hingga anjlok 3 persen lebih.
Lompatan saham perdagangan sebelumnya bersamaan dengan pemberitaan perseroan mendirikan anak usaha baru yang memiliki bisnis pembangkit listrik pada tanggal 27 September 2016 bernama PT ITM Banpu Power. Emiten tambang ini memiliki banyak anak usaha dan untuk bisnis pembangkit listrik baru yang baru dibentuk ini.
Melihat kinerja keuangan yang sedang turun, sepanjang enam bulan pertama tahun ini hanya mendapatkan laba US$ 36,48 juta atau turun 37 persen dari semester I-2015. Kurang mantapnya kinerja keuangan perseroan disebabkan berkurangnya penjualan periode tersebut sebesar 26% menjadi US$ 609,4 juta. Omset batubara ITMG menurun hingga 24 persen menjadi US$ 554,6 juta.
Penjualan batubara paling banyak dropnya dari ekspor ke negara kawasan Asia Tenggara dan juga negara asia lainnya seperti Indis dan Pakistan. Namun penjualan batubara dalam negeri juga drop namun lebih sedikit hanya 6,5 persen.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Jumat (30/9), saham ITMG dibuka lemah pada posisi 11000 dan terus anjlok cukup signifikan ke posisi 10900. Volume perdagangan saham mencapai 10 ribu lot saham .
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ITMG bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic turun kembali ke area tengah. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak naik menunjukan pergerakan ITMG melemah. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 10350 hingga target resistance di level 11300.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind