Isu Harga BBM Turun di 2015 Batasi Koreksi IHSG

INILAHCOM, Jakarta – Koreksi atau konsolidasi yang terjadi pada lantai bursa efek Indonesia akibat pelemahan rupiah sedikit terhalang oleh isu pemerintah akan menurunkan harga BBM di 2015 bila harga minyak terus turun dan dolar AS stabil.

Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko, dalam riset hariannya, Selasa (16/12/2014) mengatakan, faktor isu menurunkan harga BBM ini cukup mampu menolong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari koreksi.

AFP melaporkan, patokan AS minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun 25 sen menjadi 57,56 dolar, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun satu sen menjadi 61,84 dolar pada perdagangan siang. Terus turunnya harga minyak mentah ini memunculkan spekulasi bahwa harga BBM dalam negeri akan ikut menyesuaikan turun.

“Kami rekomendasikan beli di beberapa saham pilihan untuk antisipasi rebound nantinya. Support 5.080-4.975, dan resistance 5.185-5.215-5.251,” ungkap Yuganur.

Pada perdagangan Senin (15/12/2014), IHSG ditutup melemah 52,001 poin (1,01%) ke posisi 5.108,432. Sebanyak 94 saham menguat, 242 saham melemah, 64 saham stagnan, dan 150 saham tidak ditransaksikan. Total saham yang ditransaksikan mencapai 400 saham.

Semua indeks kompak mendukung pelemahan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 turun 8,888 poin (1,001%) ke posisi 879,132; IDX30 turun 5,006 poin (1,099%) ke angka 450,295;MBX turun 14,809 poin (0,996%) ke 1.472,475; DBX turun 7,862 poin (1,101%) ke posisi 706,198; dan indeks saham-saham syariah JII turun 6,114 poin (0,899%) ke angka 674,28.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,3 triliun dan penjualan saham senilai Rp2,2 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp892,7 miliar. [mdr]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*