INILAHCOM, Bandarlampung – Jumlah investor pasar modal di Provinsi Lampung pada 2016 sebanyak 4.417 investor, meningkat 33,76 persen dibandingan dengan selama 2015.
“Berdasarkan data, jumlah investor pasar modal itu mengalami peningkatan yang cukup baik. Investor penyebarannya masih didominasi di daerah Bandarlampung,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung, Untung Nugroho, di Bandarlampung, Kamis (2/2/2016).
Ia menyebutkan terdapat dua emiten di Provinsi Lampung, satu kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia, enam kantor cabang perusahaan efek, dua manajer investasi, dan lima lembaga/profesi penunjang pasar modal per Desember 2016.
Dia mengatakan nilai transaksi pasar modal di Provinsi Lampung pada 2016 tercatat Rp1,57 triliun, meningkat 23,70 persen ketimbang pada 2015.
Kepala BEI Perwakilan Provinsi Lampung, Hendi Prayogi, mengatakan investasi pasar modal kabupaten dan kota se-Lampung yang terbesar adalah Kota Bandarlampung disusul Kota Metro.
Ia mengatakan bahwa dari kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Kota Bandarlampung menempati urutan 15 besar sebagai daerah investasi, kemudian Kota Metro urutan 40.
“Di Sumatra, Provinsi Lampung cukup bagus investasi di pasar modal. Sumatera Utara masih menduduki peringkat pertama di Sumatra mengingat jumlah yang berinvestasi mencapai 25.000 investor, sedangkan Lampung urutan keempat,” katanya.
Untuk mencapai target investasi di Lampung tersebut, BEI Perwakilan Provinsi Lampung akan “jemput bola” ke sejumlah kabupaten dan kota se-Lampung.
“Sosialisasi pasar modal ke sejumlah pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota di Lampung akan terus dilakukan untuk meningkatkan investasi di daerah ini,” ujarnya.
Ia mengatakan perusahaan besar di Lampung yang telah “go public” di antaranya perusahaan Bumi Waras dan Bank Lampung. [tar]
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind