IRAQENERGY.ORG
Harga minyak merosot (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -– Pemerintah Arab Saudi mengklaim investor masih nyaman berinvestasi di Arab meskipun harga minyak mentah dunia sempat anjlok dalam beberapa waktu lalu. Menurut Badan Investasi Arab Saudi (SAIGA), otoritas investasi justru melihat adanya peningkatan kepercayaan investor di tahun 2015 ini.
Wakil Gubernur SAIGA, Saud Al-Faisal mengatakan meskipun perkiraan pertumbuhan ekonomi SAIGA belum melihat ada dampak negatif akibat harga minyak yang rendah. Arab Saudi kini berada di peringkat 49 diantara 200 negara dalam katagori ‘doing business’.
“Hal itu sudah kami amati,” katanya seperti dikutip BBC, Selasa (31/3).
Meskipun harga minyak sempat menyentuh level paling bawah pada bulan lalu, Arab Saudi dinilai sebagai negara yang bisa ‘bertahan’. Hal ini tercermin dari jumlah cadangan devisa yang mencapai 750 miliar dolar AS meskipun harga minyak yang anjlok berdampak pada pendapatan negara. Tak bisa dimungkiri, ekonomi Arab memang masih bergantung pada minyak.
Harga minyak dunia saat ini bertahap naik. Pada akhir Februari lalu (27/2) harga minyak mentah Brent ditutup di harga 62,58 dolar AS per barel. Harga ini sempat jatuh pada level terendahnya di 45,19 dolar AS/barel pada Januari lalu.
Reporter : c23 |
Redaktur : Dwi Murdaningsih |
Sesungguhnya Allah SWT mengampuni beberapa kesalahan umatku yang disebabkan karena keliru, karena lupa, dan karena dipaksa (HR Ibnu Majah, Baihaqi, dan lain-lain)
—
Distribusi: Republika Online RSS Feed
Speak Your Mind