Investasi Ini Perlu Dilirik Saat Dolar AS Melambung

Jakarta -Melambungnya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap seluruh mata uang di dunia tidak selalu merugikan. Momentum ini bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi atau bertransaksi di valuta asing (valas).

Pengamat pasar uang Farial Anwar menilai, kondisi membaiknya perekonomian AS membuat Negeri Paman Sam tersebut ‘diserbu’ investor. Dolar AS pun terus melonjak hingga menyentuh level Rp 13.200.

Penguatan dolar AS ini menarik banyak investor untuk turut bertransaksi valas. Bagi yang punya banyak dolar AS, saatnya menjual di harga tinggi.

“Sekarang sedang ramai bermain di valuta asing karena ada perkiraan naiknya suku bunga The Fed (bank sentral AS). Kebanyakan investor buy on rumours, spekulator pindah ke dolar AS daripada emas. Harga minyak juga turun, berisiko bermain di komoditas,” jelas Farial kepada detikFinance, Rabu (18/3/2015).

Farial mengungkapkan, dolar AS dianggap paling menarik di tengah ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed. Sudah 2 tahun isu soal kenaikan suku bunga ini diombang-ambing, sehingga dolar AS pun terus menguat.

Misalnya saja, beli dolar AS saat awal 2014 posisinya saat itu di sekitar Rp 10.000. Dengan sekarang posisinya sudah di level Rp 13.200, keuntungan yang diperoleh tentu lumayan.

“Dollar Index (perbandingan dolar AS terhadap mata uang utama dunia) menguat tajam. Tapi hati-hati, karena dolar AS mendekati peak-nya (posisi tertinggi),” ucap Farial.Next

(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*