Inilah Tren Baru Pasar Komoditas Global

INILAHCOM, New York – Citi Research berpendapat korelasi antara intervensi kekuatan dolar dengan harga komoditas di pasar akan menghilang.

“Harga komoditas yang diperdagangkan memiliki hubungan terbalik yang kuat dengan dolar Amerika selama satu dekade terakhir. Namun korelasi ini rusak pada akhir 2016 dan hubungan ini akan terus bertahan seperti itu,” tulis analis Citi awal pekan ini seperti mengutip cnbc.com.

Hal itu terbukti pada harga komoditas yang menguat pada kuartal keempat 2016 dengan Goldman Sachs Commodity Index  bergerak 9 persen lebih tinggi. Meskipun terjadi penguatan greenback sekitar 7 persen terhadap mata uang utama.

“Meskipun tidak biasa terjadi reli antara komoditas dan dolar atau menjual pada saat yang sama, terutama ketika kita melihat keuntungan pada frekuensi yang lebih tinggi (harian atau mingguan), 4Q 2016 sebenarnya adalah kuartal pertama dalam lebih dari satu dekade untuk melihat perbedaan yang cukup besar,” kata analis.

Komoditas utama yang diperdagangkan secara global seperti minyak mentah, emas, tembaga dan gandum biasanya dijual dalam dolar dnegan likuiditasnya sering mendukung bursa utama di New York, London dan Chicago sebagai pusat perdagangan. Namun dampak dari dolar yang lebih kuat pada istilah perdagangan tidak mengikuti pola set dalam beberapa tahun terakhir.

Butuh bertahun-tahun untuk membuat perbedaan ini, dengan perincian yang dimulai pada 2013 karena ekspektasi pengetatan moneter yang menghilangkan selera investor terhadap aset beresiko seperti komoditas.

“Sentimen risiko mulai membaik karena perekonomian dunia pulih dari krisis dan turunnya volalitas terutama di kelas aset,” tulis analis Citi.

Meski begitu, korelasi terbalik yang kuat antara komoditas  dan dolar tidak selalu terjadi karena selalu terjadi secara acak sebelum 2004.

Korelasi ini muncul karena finansialisasi komoditas, yaitu pertumbuhan pasar komoditas derivatif sekitar tahun 2004. “Krisis keuangan dan pelonggaran kuantitatif selanjutnya memperkuat hubungan negatif tetapi telah memudar sejak 2013 sejalan dengan meredanya volalitas,” tambahnya.

Sementara itu kemungkinan besar untuk tidak kembali ke ‘random walk’ lagi karena perdagangan aktif dalam derivatif komoditas sekarang, korelasi harus tetap relatif rendah karena penghindaran risiko yang ada. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*