Inilah Sentimen Negatif di Pasar Minyak Mentah

INILAHCOM, New York – Beberapa sentimen negatif telah menekan harga minyak mentah pada perdagangan di AS, Jumat (24/2/2017).

Dalam perkembangan terakhir, produksi minyak mentah AS terus memankan pangsa pasar minyak mentah OPEC. Apalagi data produksi minyak AS terus meningkat saat OPEC mengurangi produksi. OPEC menilai harga terus turun karena pasar mengalami kelebihan pasokan sejak 2014 lalu.

Minyak mentah AS turun 46 sen ke US$53,99 per barel. Pada pekan ini tercatat naik 1,1 persen. Untuk minyak jenis Brent turun 58 sen ke US$56 per barel.

Dari data API mencatat produksi minyak mentah AS naik 14,2 juta barel. Walaupun analisa Citi memprediksi harga minyak mentah berpotensi menuju US$70 per barel di akhir tahun 2017 ini, seperti mengutip cnbc.com.

Pasokan minyak mentah AS naik 564.000 barel hingga 17 Februari versi data Administration Petroleum Information (API). Padahal analis sudah memprediksi kenaikan mencapai 3,5 juta barel.

“Pasar minyak mentah tetap fokus pada upaya menyeimbangkan pasokan di pasar global. Kuncinya dengan mengandalkan kepatuhan OPEC dan pertumbuhan produksi AS,” kata analis energi di RBC Capital Markets di New York, Michael Tran.

Badan Energi Internasional mencatat tingkat kepatuhan OPEC mencapai 90 persen di bulan Januari 2017. Namun pertumbuhan ekspor minyak AS di luar dari kesepakatan pengurangan produksi minyak.

Apalagi tren produksinya mengalami kenaikan malah sempat menyentuh rekor tertinggi hingga 1,2 juta barel per hari pada pekan lalu. Angka ini naik 9 juta barel per hari atau tertinggi sejak April 2016, demikian data Badan Administrasi Energi AS.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*