Inilah Potensi Penopang Bursa Asia

INILAHCOM, Singapura – Bursa saham Asia berpotensi menguat pada awal perdagangan Selasa (25/10/2016). Indeks akan seiring dengan penguatan saham AS.

Walaupun pasar mencerna penurunan harga minyak mentah dan penguatan yang terjadi terhadap dolar AS. Indeks ASX di Sydney yang mulai bergerak tercatat naik 0,3 persen. Kenaikan mengiringi sebagian sektor saham.

Kenaikan tertinggi terjadi pada saham sektor keuangan dan sektor tambang. Keuangan mendapat dukungan dari empat bank besar yang memiliki kinerja positif. Saham ANZ naik 0,4 persen, saham Commonwealth Bank of Australia naik 0,3 persen dan saham Wespa lebih tinggi 0,8 persen serta National Australia Bank naik 0,5 persen, seperti mengutip cnbc.com.

Catatan dari Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average naik 77,32 poin atau 0,43 persen menjadi 1.223,03. Indeks S & P 500 naik 10,17 poin  atau 0,47 persen ke 2.151,33. Sementara indeks komposit Nasdaq naik 52,42 poin atau 1 persen ke 5,309.83.

Dolar di awal perdagangan Asia pada 98,76 terhadap sekeranjang mata uang, naik dari tingkat bawah 98,00 pekan lalu. kekuatan dolar mendorong jurusan mata uang lainnya yang lebih rendah.

Yen mundur ke 104 pegangan terhadap dolar pada Selasa pagi. Hal ini dibandingkan dengan tingkat setinggi 103,20 akhir pekan lalu. Dolar Australia jatuh ke $ 0,7594, setelah naik ke tingkat dekat $ 0,7640 di sesi Senin.

“Dolar yang lebih kuat adalah pendinginan pasar komoditas,” Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets. “Harga komoditas yang lebih tinggi pagi ini bagi produsen luar AS, meskipun sedikit perubahan dalam harga dolar untuk logam dan minyak.”

Harga minyak turun di sesi perdagangan AS di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan baru. Minyak mentah berjangka AS turun 0,7 persen menjadi US$50,52 per barel, setelah sempat merosot di bawah US$50. Minyak jenis Brent berakhir turun 0,6 persen menjadi US$51,46 per barel.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*