INILAHCOM, New York – Harga minyak turun pada hari Selasa karena output yang lebih tinggi di Amerika Serikat, Kanada dan Libya melebihi produksi yang lebih rendah oleh Rusia dan eksportir utama OPEC.
Data ini menjelang rilis data tentang prouksi AS, yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan stok minyak mentah secara berturut-turut untuk keempat kalinya.
Kerugian dipercepat sesaat sebelum penutupan hari Selasa. John Kilduff, mitra pendiri di hedge fund energi Again Capital, menunjuk pada laporan Bloomberg bahwa perdana menteri Libya dan seorang komandan sparatis telah sepakat untuk membentuk dewan pembagian kekuasaan.
Hal itu akan menambah kekhawatiran tentang output negara tersebut setelah National Oil Co Libya mengatakan pada hari Senin bahwa produksi telah meningkat di atas 760.000 bpd ke level tertinggi sejak Desember 2014, dan berencana untuk terus meningkatkan produksi.
“Kami memiliki lebih banyak output dari Libya dan Amerika Serikat dan tidak ada kepastian bahwa OPEC akan mempertahankan pengurangan produksi pada pertemuan mereka di bulan Mei,” kata Phil Davis, managing partner PSW Investments di Woodland Park, New Jersey, seperti mengutip cnbc.com.
“Sampai OPEC menghilangkan rasa takut bahwa mereka mungkin tidak memperpanjang pengurangan produksi mereka, akan sulit bagi minyak untuk mendapatkan penawaran,” kata Davis.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind