Inilah Pemicu Kenaikan Wall Street ke Depan

INILAHCOM, New York – Bursa saham di Wall Street masih berpotensi menguat hingga 10 persen sampai tahun depan.

Prediksi tersebut berdasarkan penilaian Ed Yardeni, Presiden dari lembaga riset independen, Yardeni Research. “Apakah akan ada resesi ekonomi, Saya tidak melihatnya,” katanya Bahkan menurut dia, spekulasi yang beredar saat The Fed menerapkan kebijakan moneter ketat, Wall Street akan tetap mengalami penguatan.

“Jadi jika Fed menaikkan suku bunga di bulan Juni, kami masih berbicara tentang historis suku bunga rendah. Saya pikir dolar AS akan terus menguat dan saya pikir beberapa kepanikan dan kekhawatiran di pasar komoditas terlalu berlebihan di awal tahun ini,” katanya seperti mengutip cnbc.com.

Saat ini indeks S&P 500 telah melonjak 13 persen sejak posisi terendah sejak Februari. Investor juga sempat resah dengan spekulasi kenaikan suku bunga Fed pada bulan Juni nanti yang menggerogoti penguatan saham. Kekhawatiran yang meningkat terhadap data ekonomi AS dan global yang masih lesu juga membatasi indeks.

Saat investor berada dalam situasi pesimistis di awal tahun, saatnya membuat perencanaan untuk investasi tahun depan. “Selama periode satu tahun ini, saya pikir masih bisa mendapatkan keuntungan 6-7 persen. Saya pikir ini sesuai dengan prediksi saya ekonomi global masih bisa tumbuh tiga persen atau 2-3 persen inflasi.”

Tren perusahaan melakukan akuisisi, membeli saham dan melakukan merger membuat indeks akan bergerak naik. Yardeni yakin, indeks S&P 500 akan menuju 2.300 pada pertengahan 2017.

Pada perdagangan akhir pekan ini, pernyataan Gubernur Federal Reserve AS, Janet Yellen tentang kenaikan suku bunga acuan melambungkan bursa saham Wall Street.

Indeks rata-rata mengalami penguatan tertinggi hingga akhir sesi. Sektor keuangan memimpin penguatan tertinggi untuk indeks S&P 500. Saham UnitedHealth dan saham Goldman Sachs merespon positif sebagai penguatan tertinggi indeks Dow Jones.

“Yang penting dia telah mendukung rencana kenaikan suku bunga dan Yellen telah mengatakan itu,” ungkap analis dari Wunderlich Securities, Art Hogan mengenai pernyataan Yellen yang begitu positif terhadap Wall Street.

Dow Jones naik hingga 2,1 persen selama lima hari sejak 18 Maret, sebagai pekan terbaik. Indeks S&P menguat 2,3 persen sebagai pekan terbaik sejak 4 Maret. Demikian juga dengan indeks Nasdaq menguat 3,4 untuk pekan ini sebagai pekan terbaik sejak 19 Februari.

Pada awal perdagangan, indeks sempat melemah sebelum Yellen memberikan pernyataannya. Indeks Dolar AS memperpanjang kenaikan dan 0,6 persen lebih tinggi sejak 29 Maret.
Untuk perdagangan akhir pekan ini, indeks Dow Jones naik 0,2% ke 17.873,22, indeks S&P 500 menguat 0,4% ke 2.099,06 dan indeks Nasdaq lebih tinggi 0,6% ke4.933,50.

Investor memusatkan perhatiannya saat Yellen mengikuti sesi wawancara dengan Profesor Harvard, Gregory Mankiw saat menerima penghargaan Radcliffe Medal. Saat itu, Yellen lebih cenderung tidak menyarankan kenaikan suku bunga acuan pada bulan Juni tetapi beberapa bulan ke depan lagi.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*