Inilah Pemicu Credit Suisse Merugi US$2,3 M

INILAHCOM, London – Credit Suisse Group AG membukukan kerugian besarnya pada kuartal keempat karena menyetujui untuk menyelesaikan kasus kiris gadai sekuritas di perbankan Swiss.

Credit Suisse yang berbasis di Zurich ini mengatakan pada Selasa (14/2/2017), kerugian bersihnya adalah 2,4 miliar franc Swiss (US$2,3 miliar), menlebihi ekspektasi 2,04 miliar franc, menurut konsensus perkiraan analis yang disusun bank.

Selama kuartal keempat 2015, Credit Suisse membukukan kerugian besar 5,8 miliar franc yang disebabkan karena restrukturisasi biaya yang terkait dengan mundurnya investasi perbankan. Untuk 2016 secara keseluruhan, Credit Suisse membukukan kerugian sebesar 2,4 miliar franc.

Credit Suisse menargetkan 5.500 PHK tahun ini, yang akan membantu mengurangi biaya sebanyak 18,5 miliar pada akhir 2017.

Namun, bank memberikan penilaian optimis pada awal 2017, mengatakan bahwa manajemen unit kekayaan dan investasi perbankan menguat dan akan membalikkan aktivitas perdagangan dengan klien.

Pada Desember, bank mencapai penyelesaian senilai US$5,3 miliar dengan Justice Departement Amerika atas sekuritas hipotek yang dijual sebelum krisis keuangan. Termasuk denda sebesar US$2,5 miliar dan pembayaran bantuan konsumen US$2,8 miliar selama lima tahun ke depan.

“Hasil kuartal keempat termasuk biaya litigasi bersih 2,2 miliar franc, mencerminkan penyelesaian dengan otoritas Amerika. Perjanjian tersebut menghilangkan sumber utama ketidakpastian bagi masa depan kita,” kata chief executive Credit Suisse, Tidjane Thiam seperti mengutip dari marketwatch.com.

Pendapatan untuk kuartal sebelumya adalah US5,4 miliar franc, mencapai 21,6 miliar franc di tahun 2016, penurunan 7% dari tahun sebelumnya.

Credit Suisse mengatakan bahwa mereka menderita 6,7 miliar franc di outflow aktiva bersih dalam tiga bulan terakhir di tahun 2016. Akibat dari penutupan kerjasama perusahaan dan kesibukan klien serta keterlambatan menyatakan rekening mereka di Swiss kepada otoritas pajak atau memindahlan dana deklarasi ke tempat lain.

Saingannya, UBS Group AG baru- baru ini melaporkan outflow yang tinggi di kuartal terakhir tahun lalu. Pengeluaran miliaran dolar dari kedua perusahaan Swiss ini sebagai persiapan untuk program pertukaran informasi internasional yang didesain. Tujuannya untuk mengekspos rekening Swiss yang tersembunyi kepada otoritas berwenang di beberapa negara.

Program ini mulai berlangsung pada awal tahun ini. Selain itu, sejumlah negara di wilayah Amerika Latin baru-baru ini menggebrak program amnesti yang bertujuan untuk mendorong klien untuk mengungkap rekening mereka di luar negeri.

Credit Suisse memiliki klien yang sangat signifikan di Amerika Latin dan Asia Tenggara. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*