Inilah Manuver China Usai Tanpa AS di TPP

INILAHCOM, Beijing – Amerika harus menghidupkan kembali perjanjian Trans Pasific Partnership (TPP) sebagai perjanjian geopolitikal paling penting bagi Amerika.

“Membawa kembali TPP sangat penting bagi Amerika. Hal ini mungkin akan menjadi jalan terbaik sebagai pelengkap ekonomi Amerika untuk menangani masalah Laut China Selatan yang melibatkank China,” kata kata mantan duta besar Amerika untuk China, Max Baucus atau utusan pemerintahan Obama ke China dari 2014 hingga 2017, dikutip dari cnbc.com.

Presiden Donald Trump secara resmi membawa Amerika keluar dari TPP beberapa hari setelah pelantikannya pada 20 Januari lalu. Kesepakatan antara Amerika dan 11 negara kawasan Asia Pasifik ini bertujuan untuk meliberalisasi perdagangan, penetapan standar perdagangan umum antara 12 negara ini dicapai pada tahun 2015 lalu.

“Keluar dari TPP ini menjadi pertanda kurang baik hubungan geopolitikal Amerika dengan Asian,” kata Baucus.

Dengan penarikan Trump dari perjanjian perdagangan ini, negara Asia Tenggara akan berpikir bahwa Amnerika telah meninggalkan wilayah tersebut hingga tidak bisa diandalkan lagi seperti beberapa waktu lalu. “China sudah pasti akan mengisi kekosongan itu dengan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership),” kata Baucus.

RCEP adalah kesepakatan perdagangan antara 10 negara ASEAN ditambah dengan mitra dagang termasuk Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru dan Korea Selatan.

“Hal terbaik untuk menangani masalah Laut China Selatan adalah dengan bergabung lagi dengan TPP, repackage, mengubahnya menyebutnya sebagai ‘Trump PP’ atau apapun itu utuk menunjukkan kepada negara-negara Asia Tenggara dan Jepang bahwa Amerika hadir sebagai solusi,” tutur Baucus.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*