Inilah Kiat McDonald's Lepas dari Masa Sulit

INILAHCOM, New York – Bisnis yang sudah terkenal di setiap negara bukan berarti tidak akan menghadapi masalah. Raksasa bisnis sekelas McDonald’s pun sempat mengalami penurunan pelanggan yang sangat drastis.

Warung makan waralaba asal Amerika yang terkenal dengan burger dan ayam gorengnya, McDonald’s saat ini tengah mengalami masa sulit.

Perusahaan ini kehilangan lebih dari 500 juta kunjungan dari pelangannya sejak 2012. Demikian pernyataan Chris Kempczinski Presiden McDonald Amerika kepada investor, seperti mengutip marketwatch.com.

Untuk mendapatkan perhatian dari pelanggan lagi, McDonald’s berencana untuk menghabiskan sebesar US$1,7 miliar dari belanja modal tahun ini. Dana ini untuk terus berupaya mengambil langkah-langkah perencanaan baru.

Perusahaan burger ini telah bekerja keras untuk mengubah menu dan meningkatkan kesetiaan pelanggan, dan upaya tersebut tidak akan pernah terlambat, menurut CEO Steve Easterbrook.

“Melalui peningkatan teknologi untuk meningkatkan dan memodernisasi layanan untuk pelanggan, seperti fokus pada kualitas dan nilai makanan dan kemudahan pengirimannya, kami memiliki visi yang berani untuk masa depan dan urgensi dalam bertindak. Kita sedang bergerak dengan kecepatan untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan dan menjadi lebih baik dalam pelayanan dan menyediakan makanan lezat setiap harinya untuk pelanggan di seluruh dunia,” kaya Easterbrook.

McDonald’s mengatakan akan membuka franchise sebanyak 4.000 pada akhir tahun ini. Artinya satu tahun lebih cepat dari jadwal. Usaha ini akan meningkatkan persentase waralaba global sekitar 93%.

Perusahaan juga mengatakan telah memeras banyak dana dari kas lebih dari US$200 juta akhir tahun lalu. Langkah tersebut untuk mengurangi biaya operasional sebesar US$500 juta di akhir 2018 nanti. McDonald’s juga berencana untuk memangkas sebanyak 5% hingga 10% dari biaya dasar di tahun 2019.

Perusahaan ini dijadwalkan untuk mengembalikan US$22 miliar dan US$24 miliar kepada pemegang saham dalam tiga tahun sampai 2019. Lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya sebesar US$18 miliar dan US$22 miliar.

Perkiraan lainnya untuk tahun 2019 adalah pertumbuhan penjualan berbasis sistem dari 3% menjadi 5%. Pertumbuhan margin usaha dari kisaran 20% ke kisaran pertengahan 40% dan pertumbuhan laba per saham ke angka tertinggi juga diharapkan pada 2019 nanti. Perusahaan juga berharap untuk bisa menaikkan kembali target modal yang diinvestasikan dengan rentang tertinggi 20%

Fokus McDonald’s dalam waktu dekat adalah menuju empat pilar, yakni inovasi menu, renovasi toko, pemesanan dan pengiriman digital.

Kempczinki melakukan tes terhadap ‘signature sandwich’ McDonald’s, mengatakan bahwa jenis sandwich yang bisa dicustom sesuai dengan permintaan pelanggan dan lebih berkelas akan dilakukan tahun ini dan investor berharap bahwa perusahaan dapat meningkatkan inovasi menunya di Amerika.

McDonald’s berkomitmen untuk menjadi ‘perusahaan burger modern dan progresif’ dan akan menambah jumlah gerai dan jumlah meja pelayanan di beberapa gerainya.

McDonald’s ‘experience the future’ akan ada sebanyak 650 gerai di tahun ini, menambah jumlah gerai jenis ini menjadi 2.500.

Sebagai tambahan, perusahaan ini juga akan memperluas fitur pemesanan mobile dan platform pembayaran dan berencana unutk memulai pelayanan baru ini di 20.000 gerainya pada akhir 2017.

Sistem pengiriman makanannya juga sedang dieksplorasi. Perusahaan memiliki pesanan delivery tertinggi di Asia, dan berharap pertubuhan industri di Amerika juga meningkatkan pesanan delivery dari perusahaan ini. Saat ini sedang dilakukan uji coba terhadap beberapa model, dari perusahaan sendiri maupun dari pihak ketiga.

Perusahaan mencatat bahwa 75% populasi dari lima pasar terbesarnya yakni Amerika, Perancis, Inggris, Jerman, dan Kanada berada 5,5 km dari McDonald’s dan 85% berada di radius 9,2 km.

“Untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan, kita harus menarik banyak pelanggan sesering mungkin,” kata Easterbrook.

Chief Marketing Officer Silvia Lagnado mengatakan 4$ dari penjualan McDonald’s digunakan untuk pemasaran tahun lalu sebesar US$3 miliar.

Namun, meskipun investasi ini mengalami penurunan dibandingkan dengan penjualan di Amerika pada kurtal keempat tahun lalu, meskipun lebih rendah dari yang diperkirakan, meninggalkan beberapa kekhawatiran tentang bagaimana McDonald’s akan bertahan menghadapi persaingan yang ketat di tahun mendatang.

saat ini saham McDonald juga mengalami masa sulitnya. Dalam perdagangan, saham ini dikabarkan naik 1,5%. Padahal selama tahun lalu saham McDonald’s mengalami peningkatan mencapai 7,8%. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*