Inilah Ketidakpastian Global Bagi Bursa Saat Ini

INILAHCOM, Beijing – Ketidakpastian mengenai President Donald Trump dan Federal Reserve menjadi tantangan besar bagi ekonomi global, menurut pejabat China.

Wakil Menteri Keuangan China, Zhu Guangyao memandang pernyataan tentang Amerika sebagai driver utama penyebab keraguan ekonomi di dunia. “Secara internasional, saya pikir tantangan besarnya adalah ketidakpastian. Jadi saya melihat beberapa ketidakpastian pertamanya adalah kebijakan ekonomi pemerintahan Trump, yaitu apa yang akan terjadi dan apa dampaknya terhadap perekonomian Amerika dan ekonomi global,” katanya yang dikutip dari cnbc.com.

“Ketidakpastian kedua adalah mengenai Federal Reserve. Bagaimana mereka akan membuat keputusan untuk suka. Dan situasi yang paling menantang adalah anti perdagangan dan beberapa kemungkinan risiko geopolitik,” tambahnya.

Zhu mengatakan pemerintahan China difokuskan untuk menjaga komunitas antara dirinya dan pemerintahan Amerika. Itu sebabnya panggilan telepon pada Februari antara Trump, Presiden Xi Jinping menjadi sangat penting, Pemimpin Amerika sepakat untuk menghormati kebijakan “One China”.

Adapu ancaman Trump untuk melabeli China sebagai manipulator mata uang, Zhu menjawab dengan nada netral.

“Kami berharap bahwa penilaian tentang label manipulator harus didasarkan pada realitas dan Juga Departemen Keuangan Amerika memiliki kondisinya sendiri. Mereka memiliki penilaiannya sendiri. Kami memiliki penilaian sendiri juga. Kami terus berkomunikasi hari ke hari,” katanya.

Bulan lalu, Menteri Keuangan Amerika Steven Mnuchin menyatakan pernyataan menghakimi. “Kami memiliki proses dalam Treasury yang sedang dilalui dan melihat adanya manipulasi mata uang. Dan kita akan melalui proses itu,” kata Mnuchin.

“Kami akan melakukan itu karena kami memiliki masa lalu, dan kami tidak membuat penilaian apapun sampai kami melalui proses itu,” tambahnya.

Menurut aturan yang diadopsi pada pemerintahan Barack Obama, China akan perlu memenuhi tiga standar untuk secara resmi dianggap sebagai manipulator mata uang, yakni pertama, surplus perdagangan bilateral yang signifikan dengan Amerika Serikat lebih besar dari US$20 miliar.

Kedua, surplus material dari akun yang berjalan lebih besar dari 3,0 persen dari PDB. Ketiga, persinsten, intervensi sepihak termasuk pembelian bersih mata uang asing yang dilakukan berulang kali dnegan total lebih dari 2 persen dari PDB selama periode 12 bulan.

Menangani masalah perdagangan, Zhu mengatakan bahwa tidak masuk akal untuk menyalahkan China untuk munculnya proteksionisme dan sentimen arti perdagangan di Amerika dan Eropa. Malah kata Zhu, perdagangan internasional justru menguntungkan kedua belah pihak.  [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*