Inilah Kesepakatan Saudi dan Rusia Soal Minyak

INILAHCOM, Beijing – Menteri energi Rusia dan Arab Saudi mengatakan pengurangan produksi oleh produsen minyak mentah top dunia harus diperpanjang pada sembilan bulan sampai akhir Maret 2018.

Tujuannya untuk menstabilkan pasar minyak mentah dan membawa persediaan minyak global ke tingkat harga sebelum tahun 2014. Kesepakatan iniĀ  dalam upaya terakhir mereka untuk menaikkan harga minyak yang tertekan sejak 2014.

Harga minyak melonjak pada pengumuman dan Brent Crude terlihat diperdagangkan pada US$51,82 dolar per barel pada awal transaksi, naik 1,93 persen. Minyak mentah A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada pada US$48,62 per barel, naik 78 sen atau 1,6 persen.

Dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan di puncak 20 negara terkemuka di China, para menteri dari dua produsen minyak mentah terkemuka di dunia mengatakan mereka akan berkonsultasi dengan produsen lain mengenai perlunya memperpanjang potongan hasil produksi, seperti mengutip marketwatch.com.

Kesepakatan tersebut terjadi akhir tahun lalu di antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen utama lainnya seperti Rusia. Mereka sepakat untuk mengurangi produksi minyak mentah telah meningkatkan harga minyak sejak 1 Januari 2017 hingga enam bulan terakhir.

“Para menteri menyatakan optimisme bahwa lingkaran negara yang lebih luas akan melihat manfaat dari stabilisasi pasar minyak dan akan bergabung dalam upaya tersebut,” Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih dan Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dengan Arab Saudi adalah pemimpin de facto, dan produsen lainnya yang dipimpin oleh Rusia, berjanji akhir tahun lalu untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) selama paruh pertama Dari 2017. Anggota OPEC sepakat untuk memotong 1,2 juta bpd di bawah kesepakatan tersebut.

Perpanjangan pemotongan pada awalnya akan sama dengan persyaratan volume yang sama seperti sebelumnya. Meskipun para menteri mengatakan mereka berharap produsen lain akan bergabung dalam usaha tersebut.

Rusia dan Arab Saudi bersama-sama menghasilkan sekitar 20 juta bpd minyak mentah, setara dengan seperlima konsumsi global. Kekuatan politik dan ekonomi mereka di pasar minyak berjalan jauh untuk memastikan bahwa produsen lain yang sejauh ini turut berpartisipasi dalam pemotongan juga akan memperpanjang.

“Saudi dan Rusia jelas bekerja sama erat. Saudi tampaknya sangat bertekad untuk mendorong harga minyak lebih tinggi dengan membuat pernyataan bersama ini sekarang,” kata Oystein Berentsen, managing director untuk perusahaan dagang minyak Strong Petroleum di Singapura.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*