Inilah Catatan Produksi PT Adaro di 2016

INILAHCOM, Jakarta – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjelaskan total produksi batubara per 31 Desember 2016 mencapai 13,31 juta ton atau million tonnes (MT).

Sementara total produksi batubara pada tahun 2016 mencapai 53,64 Mt. Artinya, perseroan mencapai target produksi 2016 antara 52-54 Mt. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (31/1/2017).

Untuk nisbah kupas sebesar 4,46x dan nisbah kupas tahun 2016 tercatat 4.45x. Artinya sedikit lebih rencah dari target awal sebesar 4,71x. Ini merupakan dampak dari curah hukan di wilayah operasi yang lebih tinggi dari rata-rata.

Perseroan juga mengungkapkan penyelesaian akuisisi terhadap proyek Indo Metcoal dari BHP Billiton. Produksi batu bara dari tambang haju dalam proyek ini dilanjutkan.

Sementara untuk konstrumsi terhadap PLTU PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) yang berkapasitas 2×1.000 MW di Jawa Tengah dan PLTU PT Tanjung Power Indonesia berkapasitas 2×100 MW di Kalimantan Selatan berjalan sesuai jadwal.

Saat ini posisi EBITDA operasi mencapai US$900 juta sampai dengan US$1,1 miliar. Sedangkan belanja modal antara US$200 juta sampai dengan US$250 juta.

Para pemegang saham perseroan antara lain PT Adaro Strategic Investments (43,91%) dan Garibaldi Thohir (presiden direktur) (6,18%). PT Adaro Strategic Investments (43,91%) dan Garibaldi Thohir (presiden direktur) (6,18%). PT Adaro Strategic Investments (43,91%) dan Garibaldi Thohir.

Pada perdagangan Selasa kemarin, saham ADRO berakhir di Rp1.695 per saham atau turun 1,1 persen dari pembukaan di Rp1.730 per saham. Dalam setahun terakhir harga tertinggi saham ADRO di Rp1.740 per saham pada 3 Januari 2017. Sedangkan harga terendah saham ADRO di Rp570 pada penutupan Rp24 Februri 2016.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*