Inilah Alasan China Protes Sanksi ke Iran

INILAHCOM, Beijing – China memrotes daftar sanksi pemerintah Amerika Serikat untuk Iran, yang membidik 25 orang dan lembaga, karena berpengaruh pada warga dan perusahaan asal negeri Tirai Bambu itu, Senin (6/2/2017).

Sanksi itu ditetapkan pada Jumat atau dua hari setelah Iran dianggap harus “diawasi” karena melakukan uji peluru kendali.

Pihak terdampak sanksi pemerintahan pimpinan Presiden Donald Trump itu tidak dapat mengakses sistem keuangan dan mengadakan perjanjian dengan perusahaan AS.

Artinya, perusahaan dan warga asing turut dilarang membuat kesepakatan dengan pihak dalam daftar tersebut atau terancam ditempatkan dalam daftar hitam oleh pemerintah AS.

Setidak-tidaknya dua perusahaan dan tiga warga China masuk dalam daftar tersebut.

Departemen Bendahara Negara AS menyebut salah satu warga China yang disanksi adalah Qin Xianhua.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan, pemerintah telah melayangkan surat protes ke AS.

Kebijakan yang mengancam pihak ketiga itu tidak sejalan dengan kenginan masing-masing pihak untuk saling percaya, katanya.

“Pemerintah China konsisten menentang tiap sanksi yang dibuat sepihak,” kata Lu dalam pengarahan berita harian.

Petinggi dua perusahaan China yang masuk dalam daftar mengatakan, mereka hanya mengekspor produk “biasa” ke negara kawasan Timur Tengah, Minggu.

Keduanya mengaku tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

China sempat geram karena AS menetapkan sanksi sepihak ke perusahaannya karena mengadakan kerja sama dengan Iran atau Korea Utara.

China memiliki hubungan ekonomi dan diplomatik dekat dengan Teheran.

Namun, negara itu turut berperan mendorong kesepakatan perjanjian penghapusan program nuklir Iran pada 2015. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*