Ini prediksi pergerakan harga MTN global di pasar

JAKARTA. Guna menggelar pre-funding Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, pemerintah menerbitkan Global Medium Term Notes (GMTN) senilai US$ 3,5 miliar. Analis menduga, perubahan harga MTN global tersebut di pasar sekunder bakal bergantung spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada pertengahan Desember 2015.

Penjualan Surat Utang Negara (SUN) yang berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) tersebut dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2015 atau tanggal 1 Desember 2015 waktu New York, AS.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, penerbitan SUN tersebut merupakan bagian dari kebijakan pre-funding yang tertera pada Undang-undang no 14 tahun 2015 tentang APBN tahun 2016 yakni menerbitkan SUN pada akhir tahun 2015 guna menjamin ketersediaan anggaran pada awal tahun depan.

Ada dua seri SUN yang dijual pemerintah. Pertama, seri RI0126 yang diterbitkan sebanyak US$ 2,25 miliar dengan harga 99,59%. Adapun kupon yang disematkan untuk instrumen tersebut mencapai 4,75% dengan yield 4,8%. Surat utang yang bertenor 10 tahun ini bakal jatuh tempo pada 8 Januari 2026.

Kedua, seri RI0146 yang diluncurkan sekitar US$ 1,25 miliar dengan harga 99,29%. Pemerintah menyematkan kupon sekitar 5,95% dengan yield 6%. Instrumen yang bertenor 30 tahun tersebut akan jatuh tempo pada 8 Januari 2046.

Pricing date berlangsung pada 1 Desember 2015. Setelmen akan dilaksanakan pada 8 Desember 2015.

Keterangan resmi dari DJPPR menyebutkan, untuk RI0126 yang bertenor 10 tahun, final pricing alias yield lebih ketat 20 bps dari initial price guidance sebesar 5%. Serupa, final pricing untuk RI0146 juga lebih ketat 12,5 bps dari initial price guidance sebesar 6,125%.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menduga, jika The Fed mengerek suku bunga acuan pada pertengahan Desember 2015, harga RI0126 dan RI0146 masing-masing akan menyusut ke level 98,4 dan 98,2. “Prediksi tersebut menggunakan skenario yield US Treasury bertenor 10 tahun dan 30 tahun masing-masing menggemuk ke level 2,3% dan 3,06% apabila The Fed merealisasikan rencananya,” tukas Made.

Sebaliknya, jika The Fed membatalkan rencananya, Made menerawang harga RI0126 dan RI0146 masing-masing bakal terangkat hingga 100,87 dan 103,5. Sebab, yield US Treasury bertenor 10 tahun dan 30 tahun masing-masing akan terkoreksi ke level 2% dan 2,7%.

Mengacu Consumer News and Business Channel (CNBC) pada Rabu (2/12), yield US Treasury bertenor 10 tahun mencapai level 2,17%. Sedangkan yield US Treasury bertenor 30 tahun tercatat 2,91%.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*