Inflasi Tahunan Maret Indonesia Melambat, Bulanan Terjadi Deflasi

Indeks harga konsumen Indonesia (CPI) naik pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Maret. Biro Pusat Statistik nasional menyatakan pada hari Senin (03/04) bahwa inflasi tahunan turun menjadi 3,61 persen pada Maret dibandingkan dengan 3,83 persen pada Februari.

Pada bulanan, deflasi mencapai 0,02 persen pada Maret dari 0,23 persen inflasi pada bulan Februari, demikian Kecuk Suhariyanto, Kepala BPS mengatakan pada konferensi pers di Jakarta.

Seperti yang dirilis dalam website BPS, dijelaskan bahwa deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,30 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,08 persen.

Inflasi inti tahunan, yang mengeluarkan harga yang volatil makanan dan administered prices, melambat menjadi 3,30 persen pada Maret dari 3,41 persen pada Februari.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center 
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*