Inflasi Februari Singapura Meningkat Tiga Kali Berturut

Konsumen Singapura mengalami harga yang lebih tinggi untuk bulan ketiga berturut-turut pada bulan Februari karena biaya yang lebih tinggi dari transportasi jalan pribadi diimbangi sewa yang lebih rendah, tetapi inflasi inti mereda dan pihak berwenang mengatakan tekanan harga keseluruhan tetap terkendali.

Data yang dirilis oleh Departemen Statistik pada hari Kamis (23/03) menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,7% pada Februari dari tahun lalu, meningkat dari bulan Januari 0,6% dan 0,2% bulan Desember.

Ukuran inflasi inti yang digunakan oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS), bagaimanapun, turun menjadi 1,2% tahun-ke-tahun dari 1,5% pada bulan Januari sebagai akibat dari layanan yang lebih rendah dan inflasi makanan, pinjaman memperkuat pandangan bahwa bank sentral akan menjaga dolar Singapura pada nya apresiasi nol di review kebijakan moneter berikutnya pada bulan April.

MAS mengeluarkan harga mobil dan akomodasi dari ukuran inflasi inti seperti ini lebih dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dari kekuatan pasar.

MAS dan Departemen Perdagangan dan Industri mengatakan bahwa sementara inflasi impor kemungkinan akan meningkat sederhana di belakang perputaran di pasar komoditas global, tekanan harga dalam negeri harus tetap diredam karena pasar kerja melemah dan mengurangi biaya bisnis non-tenaga kerja.

Tidak seperti bank sentral lainnya yang mengelola kebijakan moneter melalui perubahan suku bunga, MAS mencoba untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan membimbing dolar lokal ke atas atau ke bawah terhadap keranjang yang dirahasiakan dari mata uang di laporan kebijakan moneter setengah tahunannya.

CPI Singapura mulai meningkat pada bulan Desember setelah dua tahun dari nol atau inflasi negatif yang disebabkan oleh harga minyak yang lebih rendah dan pasar perumahan yang lembut.

Para ekonom telah berubah bullish pada prospek pertumbuhan Singapura, menyusul lonjakan produksi manufaktur selama tiga bulan terakhir 2016.

Menurut survei kuartalan yang dirilis oleh MAS awal bulan ini, ekonom sekarang mengharapkan produk domestik bruto negara kota untuk memperluas 2,3% tahun ini, naik dari estimasi median dari 1,5% dalam survei sebelumnya.

Namun, pasar kerja masih lemah, dan tingkat pengangguran penduduk sekarang berdiri di 3,0%, tertinggi sejak 2010.

MAS dan MTI berharap inflasi inti rata-rata 1% -2% di 2017 dibandingkan dengan 0,9% pada tahun 2016, sementara inflasi diproyeksikan untuk datang di antara 0,5% dan 1,5% tahun ini setelah turun 0,5% pada tahun 2016.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang
Image : Vibizmedi


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*