Inflasi Eropa angkat nilai Euro

JAKARTA.  Nilai tukar euro menguat terhadap sejumlah mata uang dunia.  Angka inflasi tahunan kawasan Eropa yang lebih tinggi ketimbang ekspektasi para analis, menopang penguatan mata uang ini. Sebelumnya Eropa tengah khawatir akan terjadi deflasi.

Data Bloomberg, Rabu (17/9) pukul 17:00 WIB memperlihatkan pasangan EUR/USD naik 0,05% ketimbang hari sebelumnya menjadi 1,2966. Pairing EUR/JPY naik 0,19% menjadi 139,100. Sedangkan EUR/AUD naik 0,28% menjadi 1,4291.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures, menilai penguatan euro terhadap dollar terjadi karena  ekonomi kawasan euro mulai membaik, seperti tingkat inflasi. Consumer price inflation pada Agustus 2014 sebesar 0,4% year on year (yoy), lebih tinggi dari prediksi analis dan hasil bulan sebelumnya 0,3%.

Kendati demikian, Suluh menilai pasangan EUR/USD masih lemah, sebab pasar masih fokus pada FOMC Meeting hari ini. Kemungkinan besar bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed akan menghentikan stimulus  dalam enam bulan ke depan dan suku bunga bakal naik. Di sisi lain, penurunan suku bunga bank sentral Eropa (ECB) beberapa waktu lalu masih menekan euro.

Untuk pasangan EUR/JPY, Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures menilai yen tertekan lantaran ekonomi Jepang belum menunjukkan hasil yang memuaskan setelah kenaikan pajak penjualan. Menurut dia, penguatan euro ini  menjadi level tertinggi sejak bulan Juli 2014. Ini dipengaruhi pidato Gubernur ECB yang akan melakukan berbagai upaya untuk menjaga ekonomi Eropa. Dengan data inflasi yang cukup bagus, euro semakin perkasa.

Gunawan Sutanto, Kepala Divisi Pengembangan Phillip Futures Indonesia, mengatakan, EUR/AUD masih dalam tren penurunan. Ia bilang, penguatan hanya bersifat teknikal. Menurutnya euro masih tertekan tekanan akibat referendum Skotlandia dan penyataan Gubernur ECB yang akan mengucurkan stimulus.

Editor: Sofyan Nur Hidayat


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*